Rabu, 14 September 2016

Bertaubat, Walaupun Selalu Terjebak Didalam Dosa Yang Sama



Sangatlah besar dosa orang yang menunda-nunda taubat, atau yang sengaja berniat melakukan dosa dengan alasan akan  bertaubat kemudian  diatas dosanya itu.


Kita memang sangat tidak di anjurkan melakukan perkara ini. Namun, karena lemahnya jiwa, terkadang tidak jarang kita terjebak dalam perbuatan dosa yang sama hingga berkali-kali, walaupun sudah bertaubat pada awalnya...


Apakah dalam keadaan  sedemikian kita layak untuk bertaubat..?


Bertaubatlah…


Sebenarnya, Bertaubat HARUS DILAKUKAN. Meskipun terjadi berkali-kali, seperti disebutkan dalam sebuah hadis qudsi, di mana Allah berfirman, “Seorang hamba melakukan dosa dan berdoa,


Ya Rabbi, aku telah melakukan dosa maka ampunilah aku.’


Rabbnya berfirman, Hamba-Ku mengetahui bahawa dia mempunyai Rabb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu”


Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga masa yang telah ditentukan Allah, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang lain.

Orang itupun kembali berdoa, Ya Rabbi, aku kembali melakukan dosa, maka ampunilah dosaku.’


Allah berfirman, ‘Hamba-Ku mengetahui bahawa dia mempunyai Rabb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu


Kemudian waktu berjalan dan orang itu tetap seperti itu hingga masa yang telah ditentukan Allah, hingga orang itu kembali melakukan dosa yang lain.

Orang itupun kembali berdoa, Ya Rabbi, aku kembali melakukan dosa, maka ampunilah dosaku.’


Allah berfirman, Hamba-Ku mengetahui bahawa dia mempunyai Rabb yang akan mengampuni dan menghapus dosanya, maka Aku ampuni hamba-Ku itu’… [Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim lihat: al-Lu’lu’ wa al-Marjan (1754) dan lihatlah: Fathul Baari juz 13 hal. 46 dan setelahnya]


Ini fenomena biasa yang terjadi dimasa ini, dimana senantiasa berlaku tarik-menarik antara  para pelaku dosa dan  orang-orang yang bertaubat. Masing-masing bersenang hati menerima kehadiran kembali seseorang yang selama ini berpisah dari mereka.


Orang-orang yang bertaubat senang menerima hadirnya pelaku dosa yang kembali bertaubat atas dosa-dosanya. Begitu juga para pelaku dosa akan riang gembira menyambut orang sholeh yang kembali menggeluti dosa-dosa.


Oleh karena itu, banyak orang yang menjadi korban tarik- menarik itu. Banyak orang sholeh yang akhirnya terjebak dalam dosa, yang dari dosa itu dahulu dia pernah bertaubat. 


Dan sayangnya, itu terjadi berkali-kali sepanjang hidupnya. Namun, selama dia ikhlas bertaubat dan ingin memperbaiki diri, tak ada istilah pintu taubat tertutup baginya, selama nyawa belum sampai di kerongkongan, atau matahari belum terbit dari arah barat.


Kita tidak berhak menunda-nunda taubat, dengan berpegang pada kemurahan Allah, rahmat dan ampunan Allah. Allah memang Maha Pemurah, tetapi Allah juga Maha Perkasa, Maha Hebat siksa-Nya. Kita harus menyadari itu semua, bahwa maut dapat  menjemput kita kapan saja dan dimana saja kita berada…


Ampuni hamba Ya Robb…

Untuk dosa – dosa yang untuk kesekian kalinya ku ulang – ulang…

Ya Ghofur, Ighfirli…


Batavia, 13 Dzulhijjah 1437H

#admin