Tukeran coklat…? Gak
Zamannya lagi, Mending kita tukeran tulang. Kau jadi "tulang
punggungmu". Aku jadi "tulang rusukmu". AKU + KAU = KUA…
Akhir
– akhir ini aku sering banget menemukan kalimat ini di dumay (dunia maya). Dan
pertama kali aku baca potongan kalimat itu di status BB (Blackberry®) seorang
teman yang ternyata selang beberapa bulan terbukti teman saya itu benar – benar
tukar menukar tulangnya sebagaimana kalimat dalam ungkapan di atas.
Kalimat
tersebut tidak hanya mengandung rima yang unik tapi aku anggap ungkapan ini
cukup diplomatis yang sekaligus sebagai pernyataan sikap pertanda kematangan
seseorang dalam hal penyempurnaan setengah Dien-nya.
Dan
berdasarkan pengamatanku beberapa teman yang memposting kalimat ini mereka
adalah yang notabene sosok yang sudah cukup matang dalam hal usia maupun
kesiapan mental ( khususnya para wanita) namun mereka belum bertemu dengan
pasangan tulang rusuk mereka. Ada sebuah harapan besar pada mereka kiranya
segera hadir orang – orang yang di harapkan mempunyai visi dan misi yang sama
yang tidak lagi sibuk menanyakan hal – hal yang remeh seperti layaknya anak –
anak usia belasan tahun, justru hal – hal yang prinsip yang sudah ter-visi-kan
dan tinggal mengsingkronkan saja keduanya.
Lihat
ungkapan – ungkapan mereka ;
Kelak rindu ini
tertunai, oleh engkau yang akan membersamaiku menjinakan hujan dan kemarau.
Suami adalah teman
hidup seharga separuh agama. Ia yang akan menjadi Imam bagiku dan Ayah bagi
anak-anakku. Ia yang kuharapkan akan menuntun langkah-langkahku di dunia demi
kebaikan dunia-akhiratku. Ia yang kuharapkan akan menjadi pasangan sayap dalam
mengarungi kehidupan sesuai dengan visi dan harapan bersama. Ia yang kuharapkan
akan menjadi pelipur segala lara, penenang hati, pencerah segala kejumudan dan
pemicu segala kestagnanan. Untuk fungsi, harapan, dan nilai yang setinggi ini
aku memilih setia pada kesendirian. Atas nama keyakinan dan perasaan yang
sangat mendalam padamu, aku memilih untuk menjaga cinta ini untukmu. Untukmu
yang masih di sekat sana, entah siapa…
Seperti Balqis yang
mendapat sepucuk surat dari Lelaki beriman (Sulaymaan) untuk Menyembah Allah
Subhanahu wata’ala Mengajak pada kebenaran, Jalan yang mustaqiim untuk
bersama-sama istiqomah. Begitu cemerlang dan mengangkasa ya hati Wanita jika
diperlakukan begitu.
Ini hari sabtu, dan
sudah hampir malam. Nah… nah… mulai deh status-status galau bermunculan.
Sudah-sudah, syukuri saja kesendirian itu. :D
Mari memantaskan diri ya Sahabatku..
Istiqomahkan kami yaa Muhaimin yaa Mu'izz...
Setelah hampir
setengah bulan malam-malam jelang tidur saya selalu hening, kini mulai lagi
dengan konser berisik itu pemirsaaah. Dan lagu yang dinyanyikan kali ini adalah
Bunga Seroja. Beri hamba kekuatan ya Allah. :D :D
Tak ada orang tua yang
tak khawatir melihat anak Gadisnya yang semakin hari semakin berumur tapi
tampak santai-santai saja melakoni hidup sebagai Single Fighter. Apalagi di
kondisi semua teman-teman sebayanya, bahkan junior-juniornya yang sudah
berkeluarga semua.
Pak.. Bu.. Insha Allah, bukan tidak dipikirkan, apalagi tidak diinginkan, hanya
sedang bersiap-siap menuju ke sana, pada saatnya, pada waktu dan kondisi
kesiapan yang benar-benar tepat dan matang. :)
Dalam hidup ini kita
sebenarnya membutuhkan beragam partner; partner religius, partner domestik,
partner intelektual, partner spesialisasi, partner sosial, partner kerja,
partner hobi, dll. Adalah mustahil untuk menemukan level kompetensi memuaskan
dari setiap aspek partnership pada satu sosok yang akan kita jadikan partner
legal kita dalam perspektif agama dan sosial. Solusi untuk berdamai dengan
kecendrungan rasa tidak puas kita yang manusiawi adalah mungkin dengan memilih
sosok yang kita rasa baik untuk menjadi partner religius dan domestik. Sisanya
kita bisa saling mendukung untuk meng-upgrade level kompetensi masing-masing
kita dari setiap aspek partnership tadi. Selain itu, mungkin juga dengan tetap
menjaga relasi baik dan wajar dengan sosok-sosok yang kita merasa produktif dan
progresif ketika berpartner dengan mereka dalam suatu aspek partikular dari
berbagai macam partnership tadi. Jadi kalau mau cari pasangan yang sempurna,
bersiaplah untuk perawan seumur hidup. :)
Menelusuri jengkal
demi jengkal bumiNya. Barangkali di salah satu tempat yang kulewati adalah kota
yang sedang menghidupi paru-parumu. Kamu yang masih di sekat sana. Entah siapa…
Barangkali salah satu
alasan Tuhan dalam menggariskan keadaan yang membuat tidak yakin pada
kemungkinan hasil ikhtiar kita adalah agar kita bisa memparipurnakan prosesnya
dengan doa yang sungguh-sungguh. Dalam konstruksi pandangan hidupku, aku
menghayati bahwa sesungguhnya tak pernah ada pencapaian signifikan dalam hidup
tanpa kesungguhan ikhtiar dan doa. Terhadap beberapa hal, terkadang doa menjadi
begitu determinan dan bahkan kerap memungkinkan sesuatu yang seperti mustahil
bagi logika. Rabbanaa laa tuaakhidznaa in nasiina aw akhta'naa. Gariskan takdir
baik dan penuh hikmah dari setiap ikhtiar dan doa kami.[nawang
wulandari – malang]
Kutahu diriku lemah,
Abang. Tapi
bukan berarti pikiran dan akalku lemah. Kutahu
tenagaku lemah, Abang. Tapi rasa ambisi
positifku mampu mengalirkan energi dahsyat. Kutahu
aku bukan wanita sempurna, tapi aku bersyukur karena aku berusaha menjadi
wanita pilihan.
Sebelum batas umurku habis, Aku selalu ingin meninggalkan suatu kenangan. Yang aku, anakku, suamiku dan semuanya akan mengingat
tentangku.
Sebelum pancainderaku melemah, Aku selalu
berambisi menyulam asa menjadi cita nyata. Yang
kehidupan akan melahirkan kesejahteraan dan kebahagiaan bagi semua umat.
Sebelum rezekiku habis, Aku selalu ingin beramal semampuku dan sekuat tenagaku.
Yang aku kelak bertemu dengan Sang Khalik dengan
wajah bercahaya.
Sayang, sudah pahamkah kau tentang diriku. Ya
inilah aku. Sosok wanita lemah tapi santun
menutur. Kuhimpun diriku dalam tiap bait
syair. Ntah kau mengerti atau tidak. Tapi inilah diriku.
Kekecewaan itu pasti ada. Kesedihan itu juga ada. Kebahagiaan
itu pasti ada. Kesenangan itu juga ada.
Karena semua sudah bagian dari kehidupan, abang.
Janganlah kau ragu untuk menjalankannya. Kalau semua tak ada berarti diri telah mati.
Bait syair teruntuk
kekasih masa depanku yang kuukir sebelum usiaku membeku.[evi andriani – Medan]
Saatnya menatap lurus
kedepan,
yakinlah bahwa skenario-NYA adalah skenario terbaik..!
karena DIA adalah sutradara terbaik...!
Hanya satu tujuan, yaah..hanya satu saja...
Maka, tetaplah pada tujuan itu...
Tetaplah...
Karena,…inilah Jalanku..! Hadza sabiliy...Inilah Jalanku
melewati bilangan hari
yang teramat berat..
hati yang teramat sangat lelah..
bila waktuku telah tiba..
hatiku yang bicara..
aku slalu cinta.. :’)
keluarga itu madrasah
peradaban islam...
1 suami 4 istri dgn 40 jundi2 kecil amanah ALLAH (1 istri=10 anak)
MasyaALLAH...ga kebayang, rameeenyaaaa :)))
*efek mudzakarah bab Ta'adud, yey..yey..yey..ummahat pada banyak yang pasang
muka manyun...pasrah tapi tak rela...:))*
kamu tahu rain,
“Cinta itu cuma ilusi…cinta tercipta atas dasar ketakutan manusia menghadapi
kehidupan, karenanya manusia kemudian membutuhkan cinta demi mendapat
keberanian”
Dari awal aku selalu bilang sama kamu, bahwa mencintai itu sepaket dengan
sakitnya”
"dan aku masih percaya bahwa cinta itu hanya candu yang melemahkan…
..........hening...........
debat dengan gerimis di waktu senja tentang CINTA ...
ku tak pernah
berpinta,
Untuk menjadi tulang rusuk
atau bahkan mencurinya darimu....
Padamu,
Pemilik tulang rusuk yang hilang....
*yey..yey..yey..efek mudzakarah tentang tulang rusuk semalam*
meski aku tidak dapat
membersamaimu di dunia, tapi aku ingin membersamaimu di syurga
kelak...pernikahan di syurga...walinya adalah Rasulullah SAW..saksi-saksinya
adalah malaikat-malaikat suci, tamunya adalah para penghuni syurga...pernikahan
kita di syurga..our wedding in heaven....[wide Marini – Padang]
Pilihlah
lelaki baik yang mampu menjadi imam untukmu dan ayah bagi anak-anakmu; bukan
sekadar menjadi pasanganmu semata – semata.
Imam adalah seorang pemimpin, seorang yang memimpin, dan seorang yang mempunyai
kewajiban lebih untuk melindungi, mendidik dan membimbing dengan baik kepada
yang di pimpinnya. sedangkan Imam dalam keluarga adalah seorang yang mempunyai
kewajiban untuk melindungi istri serta anak-anaknya.
tujuan yang tidak semata-mata hidup berdua dengan uang dan harta yang banyak,
dengan cinta yang begitu melimpah dan dengan segala bentuk-bentuk materi yang
akan di miliki untuk menjalani kehidupan. jauh dari tujuan itu ada hal yang
justru sangat penting untuk menjadi sebuah pertimbangan untuk menjalani
kehidupan rumah tangga, seorang suami yang Sholeh, suami yang mampu menjaga dan
benar-benar mengajari tentang indahnya memiliki pasangan hidup yang senantiasa
saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.
ada ribuan wanita yang menginginkan kehidupan seperti itu, seorang Imam yang
gak ada di sampingnya saat adzan berkumandang, seorang yang bisa mengajaknya
selalu ingat kepada-Mu Ya Allah.. Sang pencipta Langit dan Bumi beserta isinya.
Ya Allah Ya Rohman..
Pertemukanlah kami dengan jodoh yang engkau janjikan...
dekatkanlah kami dengan orang-orang yang mengerti...
Orang-orang yang mampu menunjukkan betapa indahnya hidup dengan Kehadiran-Mu...
menunjukkan betapa luar biasanya memiliki pasangan hidup yang selalu
mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran…
Rabbana hablana milladunka zaujan thayyiban wayakuna shahiban
lii fiddini waddunya wal akhirah…
Ya Robb kami, berikanlah kami pasangan yg
terbaik dari sisiMu, pasangan yg juga menjadi sahabat kami dlm urusan agama,
urusan dunia & akhirat. amin ...
Jkt, 26 Feb
2013
Abie Sabiella