Akhirnya
aku harus kembali menulis di sini, karena aku yakin engkau akan mencari jejakku
di sini, dan inilah ungkapan rasa yang sungguh engkau ingin tau dan engkau tak
mungkin menemuiku, karena engkau saat ini ibarat gunung yang menjulang tinggi,
sementara aku hanya hamparan pantai yang tak mungkin mampu mendaki gunung, tapi
engkau masih bisa melihatku...
Inilah
ungkapan rasaku, yang terurai di antara senyum dan air mata..,
Aku
tetap memuji-Mu ya Robbi,
Sekalipun
takdir yang KAU beri menguji hatiku
Terasa
menyesakan dada kehilangan ini.
Tangis
yang KAU beri Membuka mataku
Bahwa
Cinta yang sebenar-benar Cinta hanya ada satu, pada-Mu
Dan
tersebab Karena kehilangan inilah, aku mampu kembali mendekati-Mu...
Mencoba
belajar menerima semuanya,
Dengan
mengubah luka menjadi doa.
Dimana
ada kepasrahan yang menguatkanku, menyadarkanku hingga menyentuh relung hati terdalamku,
mengobati luka sendiri, menghapus kesedihan dan menghentikan air mata,
sekalipun sakit masih sedikit terasa menyiksa.
Hidup
terlalu melelahkan untuk selalu bertanya mengapa dan kenapa?
Karena
semua hal yang terjadi dalam hidup ini, Suka atau tidak suka, pahit ataupun
bahagia, Sesuai harap atau sebaliknya, Semua pasti terjadi karena atas izin-Nya.
Itulah
yang aku sering menyebut dengan jalan Takdir-Nya...
Ketika
Allah belum menghendaki apa yang aku harapkan, aku hanya bisa berdoa, mungkin
Allah akan memberikan sesuatu yang tidak terlintas di benakku, Sesuatu yang
lebih indah dari yang aku harapkan sebelumnya. Karena Allah tahu, harapan mana
yang terbaik untuk hidupku...
Satu-satunya
pilihan yang bisa aku ambil ketika hati ini ingin tenang dan bahagia adalah, Menerima
semuanya...
Ku
coba mengikhlasan sesuatu yang menyesakkan hati ini,
Melepas dengan penuh kesadaran bahwa sesuatu itu saat ini memang belum waktunya Allah amanahkan untukku...
Melepas dengan penuh kesadaran bahwa sesuatu itu saat ini memang belum waktunya Allah amanahkan untukku...
Biarkan
semua episode yang telah terjadi menjadi ibroh dan kenangan yang pasti ada hikmah
di dalamnya. Mulai hari ini dan esok, hatiku akan terus belajar untuk berharap
hanya kepada-Nya,
Aku
sadar betul, manakala Allah mengambil seseorang dalam hidupku, bukan karena
Allah tak inginkan aku bahagia, namun Allah telah menyiapkan kebahagiaan yang
lain untukku. Kebahagiaan yang akan membuat hidupku jauh lebih bahagia.
Bukankah akan datang kebahagiaan setelah kesedihan meghampiri kita?
Ketika
Allah telah berkehendak, maka tidak ada sesuatupun yang tidak mungkin bagi-Nya .
Dan
yang bisa dan harus aku lakukan adalah berusaha
terus memperbaiki diri dengan niat hanya karena-Nya, Senantiasa bersyukur atas
kesempatan yang diberikan Oleh-Nya,
Karena
ternyata, kebahagian seseorang bukanlah terletak dari seberapa bahagia atau senangannya
seseorang itu setelah ia bersusah payah menggapai sesuatu dan kemudian ia mendapatkannya.
Melainkan
dari rasa syukur kita atas segala nikmat dan cobaan yang membuat kita menjadi lebih
baik, lebih bertaqwa, dan lebih shalih .
Mari
bersyukur atas segala apa yang telah Allah berikan untuk kita, karena segalanya
milik Allah dan akan kembali juga kepada Allah Jalla wa ala.
Bahwa
dalam setiap episode kejadian yang terjadi dalam hidup kita ini,
Ada
Allah yang selalu membersamai kita...
Semoga kita menjadi pribadi yang lebih kuat dalam berkeyakinan pada-Nya, dan menjadi pribadi yang slalu berprasangka baik, bertumpu dan berharap hanya kepada Allah Robbul Izzati
Engkau bisa dirasakan..?
Dan aku ingin, kau membaca ini dengan
tersenyum...
Lembah kenangan, 27 Ramadhan 1438 H
Abii