Ramadhan, disamping di
sebut sebagai syahru tarbiyah, juga merupakan syahru jihad. dimana dibulan ini
kita didik, diuji keimanan kita, dan dilatih berjuang, berjihad melawan hawa
nafsu kita.
Ramadhan bukan bulan tidur, saat puasa ini
seharusnya tidak melemahkan semangat umat Islam untuk berjihad fi sabilillah.
Tercatat dalam sejarah Rasulullah Shalallahualaihi wassalam selama hidupnya telah menjalani 9 kali Ramadhan, yang didalamnya terdapat peristiwa-peristiwa yang sangat menentukan dakwah beliau, yang meninggalkan kemenangan gemilang bagi umatnya, serta merupakan contoh terbaik pengorbanan dan ubudiah kepada Allah Subhanahu wata’ala.
17 Ramadhan tahun kedua Hijriah, Rasulullah bersama 314 sahabat berperang melawan kaum musyrikin yang dipimpin oleh Abu Sofyan. Pertempuran antara kaum musyrikin dengan kaum muslimin yang terkenal dengan perang Badr ini diabadikan Allah Subhanahu wata’ala. dalam Al Qur'an dan Allah Subhanahu wata’ala. menegaskan masa peperangan tersebut dengan masa furqaan (pembeda). Sebagaimana yang terdapat pada firmanNya:
"Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan Ibnu sabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) dihari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Penguasa segala sesuatu" (QS Al-Anfal: 41).
Furqaan antara haq dan bathil… Furqaan antara dua kondisi ketauhidan total pada qalbu dan rasa, pada sikap dan perilaku, pada ibadah serta penghambaan…" "..Furqaan antara dua masa sejarah bagi harakah Islamiyah, antara masa sabar, mushabarah, bertahan serta penantian dengan masa kekuatan …"
Tercatat dalam sejarah Rasulullah Shalallahualaihi wassalam selama hidupnya telah menjalani 9 kali Ramadhan, yang didalamnya terdapat peristiwa-peristiwa yang sangat menentukan dakwah beliau, yang meninggalkan kemenangan gemilang bagi umatnya, serta merupakan contoh terbaik pengorbanan dan ubudiah kepada Allah Subhanahu wata’ala.
17 Ramadhan tahun kedua Hijriah, Rasulullah bersama 314 sahabat berperang melawan kaum musyrikin yang dipimpin oleh Abu Sofyan. Pertempuran antara kaum musyrikin dengan kaum muslimin yang terkenal dengan perang Badr ini diabadikan Allah Subhanahu wata’ala. dalam Al Qur'an dan Allah Subhanahu wata’ala. menegaskan masa peperangan tersebut dengan masa furqaan (pembeda). Sebagaimana yang terdapat pada firmanNya:
"Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan Ibnu sabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) dihari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Penguasa segala sesuatu" (QS Al-Anfal: 41).
Furqaan antara haq dan bathil… Furqaan antara dua kondisi ketauhidan total pada qalbu dan rasa, pada sikap dan perilaku, pada ibadah serta penghambaan…" "..Furqaan antara dua masa sejarah bagi harakah Islamiyah, antara masa sabar, mushabarah, bertahan serta penantian dengan masa kekuatan …"
Kemenangan perang Badr
ini berlanjut dengan peristiwa-peristiwa kemenangan besar lainnya yang banyak
juga terjadi dibulan Ramadhan seperti Fathu Makkah yang terjadi pada tahun ke 8
Hijriah. Sampai setelah Rasulullah meninggal, pada tahun 92 H Tariq ibn Ziyad
berhasil menguasai Spain, Sicily dan sebagian dari Prancis, yang mengawali masa
keemasan Al Andalus dimana muslim berkuasa selama 700 tahun. Kemenangan yang
sama juga diraih oleh Salahuddin Al Ayubi yang berhasil mengusir Crusader
keluar dari Syria pada tahun 582 H.
Demikianlah beberapa peristiwa kemenangan besar yang telah dialami Rasulullah Shalallahualaihi wassalam, para sahabat, dan para tabi'in di bulan Ramadhan. Inilah semangat Ramadhan yang membawa para pendahulu kita kepada kemenangan, dan kejayaan Islam. Inilah kemenangan yang merupakan hasil dari kesungguhan meperjuangkan dien ini, kesabaran, ketahanan, dan yang terpenting adalah total ubudiyah kepada Allah Subhanahu wata’ala. Karena Kemenangan itu betapapun didukung oleh sarana dan perjuangan yang baik hanyalah berasal dari Allah Subhanahu wata’ala dan persetujuan-Nya.
Walaupun saat ini umat Islam sedang berada pada masa keterpurukan; lemah iman, buruk moral, lemah ilmu pengetahuan, dihinggapi penyakit materialistis, peperangan yang tiada hentinya, pemerintah yang corrupt, dsb. yang sama sekali tidak mencerminkan adanya kejayaan Islam. Tapi sesungguhnya semua pengorbanan dan penderitaan Rasulullah, para sahabat dan para tabi'in dimedan jihad itu tidak ada yang sia-sia, tidak ada yang percuma tanpa makna, sekarang tinggal bagaimana kita sebagai umat Islam yang hidup dijaman ini mangambil ibrah dari peristiwa-peristiwa tersebut. Apabila kita menginginkan perbaikan pada umat, salah satu caranya adalah kita harus dapat membangkitkan lagi semangat jihad generasi terdahulu dalam diri kita dan menerapkannya dalam kehidupan kita.
Demikianlah beberapa peristiwa kemenangan besar yang telah dialami Rasulullah Shalallahualaihi wassalam, para sahabat, dan para tabi'in di bulan Ramadhan. Inilah semangat Ramadhan yang membawa para pendahulu kita kepada kemenangan, dan kejayaan Islam. Inilah kemenangan yang merupakan hasil dari kesungguhan meperjuangkan dien ini, kesabaran, ketahanan, dan yang terpenting adalah total ubudiyah kepada Allah Subhanahu wata’ala. Karena Kemenangan itu betapapun didukung oleh sarana dan perjuangan yang baik hanyalah berasal dari Allah Subhanahu wata’ala dan persetujuan-Nya.
Walaupun saat ini umat Islam sedang berada pada masa keterpurukan; lemah iman, buruk moral, lemah ilmu pengetahuan, dihinggapi penyakit materialistis, peperangan yang tiada hentinya, pemerintah yang corrupt, dsb. yang sama sekali tidak mencerminkan adanya kejayaan Islam. Tapi sesungguhnya semua pengorbanan dan penderitaan Rasulullah, para sahabat dan para tabi'in dimedan jihad itu tidak ada yang sia-sia, tidak ada yang percuma tanpa makna, sekarang tinggal bagaimana kita sebagai umat Islam yang hidup dijaman ini mangambil ibrah dari peristiwa-peristiwa tersebut. Apabila kita menginginkan perbaikan pada umat, salah satu caranya adalah kita harus dapat membangkitkan lagi semangat jihad generasi terdahulu dalam diri kita dan menerapkannya dalam kehidupan kita.
Dibulan Ramadhan inilah saat yang paling tepat untuk mengasah dan membangkitkan lagi semangat jihad Rasulullah Shalallahualaihi wassalam dan para sahabat dalam diri kita. Dimulai dengan bersungguh-sungguh menyempurnakan puasa kita, karena didalam ibadah puasa ini ada mujahadah, kesungguhan, dan perjuangan memerangi keinginan hawa nafsu.
Bila kita berpuasa
menahan dorongan hawa nafsu dan syahwat dari hal-hal yang halal setiap hari
selama bulan Ramadhan, insha Allah itu akan menolong kita menahan diri dari
yang haram diwaktu lain disetiap tempat dan suasana. Dan Bersungguh-sungguh
dalam menjalankan ibadah-ibadah lainnya seperti bangun bersholat malam, disaat
semua orang tidur, kita bangun berjuang melawan kantuk, udara malam, dan bagi
yang telah berkeluarga meninggalkan kenikmatan syahwat. Karenanya orang yang
bangun shalat malam akan disambut Allah Subhanahu wata’ala sama dengan
Allah Subhanahu wata’ala menyambut para mujahid.
Dari Abu Darda' dari Nabi Shalallahualaihi wassalam bersabda:
"Tiga golongan manusia yang dicintai oleh Allah serta disambut dengan tertawa dan gembira yaitu:
Dari Abu Darda' dari Nabi Shalallahualaihi wassalam bersabda:
"Tiga golongan manusia yang dicintai oleh Allah serta disambut dengan tertawa dan gembira yaitu:
1. Seseorang yang
dalam peperangan dan ketika barisan didepannya telah kocar kacir, ia terus maju
mempertahankan jiwanya semata- mata untuk Allah, baik ia terbunuh atau
dimenangkan oleh Allah. Allah berfirman: lihatlah hamba-Ku itu, betapa ia
bersabar mempertahankan jiwanya untuk Ku.
2. Seseorang yang
mempunyai istri yang cantik serta tempat tidur yang lunak, lalu ia bangun
bershalat malam. Allah berfirman: 'Orang itu meninggalkan syahwatnya
semata-mata untuk berdzikir pada-Ku, padahal andaikata ia suka, dapat saja
meneruskan tidurnya.
3. Seseorang dalam
bepergian bersama orang banyak, disaat malam tiba dan orang-orang itu berjaga,
kemudian tidur semuanya, ia pun bangun diwaktu sahar, baik dalam keadaan susah
dan senang."
Ibadah lainnya adalah memperbanyak tilawah dan tadabur Al Qur'an, sedekah, mengerjakan ibadah-ibadah nawafil lainnya, serta memaksimalkan usaha kita mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah-ibadah ini apabila dikerjakan dan dihayati dengan sungguh-sungguh akan membentuk pribadi-pribadi yang bertaqwa, kuat, bersemangat jihad yang tinggi, dan tidak takut terhadap musuh-musuh Allah seperti halnya generasi-generasi umat Islam terdahulu yang berhasil mengukir indah sejarah kejayaan umat.
Maka jangan lewatkan Ramadhan kita, marilah kita bersungguh-sungguh mengisi hari-hari dan malam-malam Ramadhan ini dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wata’ala, ibadah-ibadah yang akan menjadi bekalan bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan semangat jihad, dalam mengurus rumah tangga, mendidik anak, menuntut ilmu, bekerja, dalam arena dakwah, sehingga kita pun siap bila suatu saat datang panggilan jihad melawan musuh-musuh Allah Subhanahu wata’ala.
Ibadah lainnya adalah memperbanyak tilawah dan tadabur Al Qur'an, sedekah, mengerjakan ibadah-ibadah nawafil lainnya, serta memaksimalkan usaha kita mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah-ibadah ini apabila dikerjakan dan dihayati dengan sungguh-sungguh akan membentuk pribadi-pribadi yang bertaqwa, kuat, bersemangat jihad yang tinggi, dan tidak takut terhadap musuh-musuh Allah seperti halnya generasi-generasi umat Islam terdahulu yang berhasil mengukir indah sejarah kejayaan umat.
Maka jangan lewatkan Ramadhan kita, marilah kita bersungguh-sungguh mengisi hari-hari dan malam-malam Ramadhan ini dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wata’ala, ibadah-ibadah yang akan menjadi bekalan bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan semangat jihad, dalam mengurus rumah tangga, mendidik anak, menuntut ilmu, bekerja, dalam arena dakwah, sehingga kita pun siap bila suatu saat datang panggilan jihad melawan musuh-musuh Allah Subhanahu wata’ala.
Begitu berharganya
momen Ramadhan ini untuk menempa diri kita sebagaimana sejalan dengan makna
dari kata Ramadhan yang berarti panas. Panasnya padang pasir saat itu yang
terasa membakar kulit. Maka dibulan ini, kita pun mengambil pesan bahwa
keteguhan kita pun dibakar dan dipanggang hingga benar-benar berada pada
tempaan keimanan. Dan tujuan dari difardhukannya puasa dan jihad tidak lain
agar kita menjadi orang yang bertaqwa.
يآ ايها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم
لعلكم تتقون
“Wahai orang-orang
beriman, diwajibkan atas kalian puasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kalian agar kalian bertaqwa” [Al-Baqarah:183]
Mari kita sungguh - sungguh
di bulan ‘JIHAD’ ini? Kita perangi hawa nafsu kita? Betapa banyak dosa
yang kita perbuat, kelalaian, kekhilafan. Sedangkan musuh-musuh Islam semakin
menjadi yang membantai kaum muslimin dengan kejinya. Kita pertanyakan pada diri
kita masing – masing apakah kita berdiri di front pembawa panji Islam? Atau
kita malah di barisan orang – orang yang bingung…???
Berbekalah sahabat...
Hanya orang - orang
yang mempunyai bekal yang berani mengarungi medan jihad dan ingatlah, sebaik -
baiknya bekal adalah Taqwa.
و
تزودوا ف إن خير الزاد التقوى
Dan berbekal lah,
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa" [Al-Baqarah:179]
Semoga diakhir Ramadhan nanti Allah memasukkan kita kedalam orang-orang yang diberikan kemenangan. Kemenangan seperti kemenangan Rasulullah Shalallahualaihi wassalam, yang membawa Islam pada puncak kejayaannya sampai dapat dirasakan umatnya setelah 1400 tahun.
Semoga demikian juga
yang terjadi pada kita, kemenangan kita tidak berhenti sebulan setelah Ramadhan
tetapi terus berlanjut sepanjang hidup kita. Kemenangan individu yang insha
Allah akan membawa kepada kemenangan dan kejayaan umat.
Semoga Allah juga memberikan kekuatan, pertolongan dan kemenangan yang hakiki bagi mereka yang tengah berada di medan jihad melawan musuh-musah Allah Subhanahu wata’ala dibulan Ramadhan ini dan kesuksesan bagi seluruh umat Islam.
Semoga Allah juga memberikan kekuatan, pertolongan dan kemenangan yang hakiki bagi mereka yang tengah berada di medan jihad melawan musuh-musah Allah Subhanahu wata’ala dibulan Ramadhan ini dan kesuksesan bagi seluruh umat Islam.
Wallohu‘alam bish-shawab…
Jkt, 4 Agt 2012
Abie Sabiella
Rujukan :
http://www.voa-islam.com/
http://aldakwah.org
http://aldakwah.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar