Ramadhan membentuk karakteristik hamba bertaqwa...
Demikian
sebuah kalimat yang dapat aku simpulkan dari sebuah tausyiyah di malam Ramadhan
kali ini.
Sungguh
tak di ragukan lagi bahwasannya Ritual Ramadhan jika di jalankan dengan penuh
kesungguhan atas sebuah keimanan akan melahirkan sebuah karakter yang kuat,
yakni karakter orang bertaqwa.
Kita
ambil salah satu karakter orang beriman yang terbangun dari tarbiyah Ramadhan yakni sabar, ya…, sabar,
sebuah karakter yang terbentuk dari sebuah latihan yang tidak semua orang mampu
menempuhnya kecuali orang – orang yang di berikan petunjuk oleh Allah subhanahu
wata’ala, dan ini ada pada orang – orang yang tengah berpuasa.
Betapa
tidak, mereka bersabar menahan sahwatnya dari hal – hal yang sesungguhnya halal (makan, minum, bercampur
dengan istri ), manakala mereka berpuasa dari terbitnya fajar sampai
terbenamnya matahari.
Karakter
orang bertaqwa lainnya adalah, Kasih – Sayang, betapa kita dapat rasakan saat
kita kelaparan di siang hari, seperti itulah keadaan orang – orang yang kurang
mampu dalam menjalani hari – harinya, kalau kita mungkin hanya beberapa hari
saja dalam menahan haus dan lapar, namun mereka berhari – hari sepanjang hidup
mereka yang tidak tahu kapan akan berakhirnya. Dengan berpuasa kita dapat
merasakan kelaparan sebagaimana yang tengah di rasakan orang – orang yang tak
mampu, akan melahirkan sikap empati, kasih – sayang dan mendorong kita untuk
berbagi.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh
bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“barang siapa yang menutup aib saudaranya
yang muslim di dunia, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala. akan menutup aibnya di
dunia dan di akhirat. Dan barang siapa yang membantu menyelesaikan masalah yang
menghimpit saudaranya (yang beriman) di dunia, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala.
akan menyelesaikan masalah yang menghimpitnya pada hari kiamat. Dan Allah Subhanahu
wa Ta’ala. pasti menolong seorang hamba, selama hamba itu menolong saudaranya
(yang beriman).” (HR Muslim).
Rasulullah
Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan contoh dan keteladanan berkenaan dengan
kasih sayang. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah sosok yang penuh
kasih dan sayang. Sifat kasih sayang telah terbina dalam diri beliau sejak
masih belia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menegaskan hal itu
dalam firman-Nya,
“Sesungguhnya telah datang kepada kalian,
seorang rasul dari kaum kalian sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu,
sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi
penyayang terhadap orang-orang yang beriman.” (QS At-Taubah: 128).
Sebagai
ummat Muhammad Shalallahualaihi wassalam harus merasa terpanggil untuk menghidupkan
sunnah – sunnahnya, saling berkasih sayang dan saling meringankan beban kehidupan.
Diantara
karakter lain hamba – hamba bertaqwa adalah, Istiqomah dalam beramal, sikap ini
pun muncul pada pribadi – pribadi yang tengah menjalankan Ibadah puasa, kita
bisa lihat betepa kita tak ingin ketinggalan qiyamulail pada setiap malam –
malam Ramadhan, dan kita pun turut berlomba – lomba untuk segera menyelesaikan
bacaan qur’an, begitu juga dalam berinfaq, pun kita tak lagi berhitung berapa
rupiah yang akan kita masukan kedalam kotak infaq dan ibadah – ibadah yang lain
begitu meningkat frekuensinya di saat bulan Ramadhan ini, yang kesemuanya itu
adalah karakter dari hamba – hamba yang bertakwa, dan memang tujuan akhir dari
Ramadhan ini tidak lain adalah membentuk pribadi yang bertaqwa.
Allah
Azza wa Jalla berfirman:
ياأيها الذين ءامنو كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa.” (QS.
Al-Baqarah: 183)
Semoga
kita mampu memiliki karakter – karakter hamba bertaqwa selama Ramadhan dan
selepasnya nanti, Insya Allah...
Semoga
bermanfaat,
Jkt, 01-08-2012
Abie
Sabiella
Tidak ada komentar:
Posting Komentar