“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka
(kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang” (QS. Al Hujuraat
[49]: 12)
Rasulullah Shalallahualaihi wassalam berikut ini: ”Aku
peringatkan kepada kalian tentang prasangka, karena sesungguhnya prasangka
adalah perkataan yang paling bohong, dan janganlah kalian berusaha untuk
mendapatkan informasi tentang kejelekan dan mencari-cari kesalahan orang lain,
jangan pula saling dengki, saling benci, saling memusuhi, jadilah kalian hamba
Allah yang bersaudara” (H.R Bukhari, no (6064) dan Muslim, no (2563)
Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah bersabda,
"Jauhilah oleh kalian zhann, karena zhann adalah
sedusta-dusta ucapan." (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Maksud sabda Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam dengan zhann (persangkaan) di sini adalah,
"Keraguan yang ditanamkan kepadamu oleh seseorang tentang suatu hal, lalu
kamu menganggapnya sebagai kebenaran dan memutuskan berdasarkan zhann itu. Dan
dikatakan juga ia bermakna, "Jauhilah oleh kalian su'uzhan (prasangka
buruk)."
Berprasangka boleh dan tidak dilarang, asalkan berprasangka
yang baik-baik (Huznudzan ). Sehingga
untuk mencari kebenaran dari prasangka itu tentunya kita harus mencari tahu
dari sumber aslinya, jangan mudah terpancing perkataan orang lain atau media.
Meskipun banyak sekarang yang mudah percaya media dari pada teman karibnya
sendiri. Islam mengajarkan tabayun (cross-check langsung) dalam mencari
kebenaran berita.
Oleh karena itu berbaik sangkalah engkau kepada orang, maka
orang pun akan berbaik sangka kepadamu. Selayaknya pula orang yang mendengar
suatu ucapan kemudian dia tidak paham maksudnya atau tidak bisa mencernanya,
hendaknya dia jangan langsung berburuk sangka. Namun bertanya kepada yang
bersangkutan (si pengucap); Apa sebenarnya maksud dari ucapan tersebut agar
segalanya menjadi jelas.
Akibat Buruk Sangka
-
Buruk
sangka terkadang akan mendatangkan berbagai akibat yang buruk, di antaranya
yaitu:
- Permusuhan dan kebencian di antara sesama
manusia.
- Terkadang akan menyeret kepada hal yang lebih
buruk lagi yakni ghibah, namimah, dusta untuk tujuan menjatuhkan atau merugikan
pihak lain.
- Putus hubungan, pemboikotan dan kebencian.
Al-Imam Ibnu Hajar rahimahullah memandang bahwa su'uzhan
terhadap sesama muslim termasuk kabair (dosa besar) yang tersembunyi. Beliau
menyebutkan su'uzhan dalam urutan dosa besar yang ke tiga puluh satu, beliau
mengatakan, "Dosa besar ini (su'uzhan) merupakan di antara hal yang wajib
untuk diketahui oleh setiap mukallaf, supaya dapat mengobati
ketergelincirannya. Karena siapa saja yang di dalamnya terdapat penyakit ini
dia tidak akan dapat bertemu Allah subhanahu wata’ala dengan hati yang salim
(selamat). Dosa besar ini celaannya lebih besar daripada celaan terhadap dosa
zina, mencuri, minum khamr, dan semisal nya dari dosa-dosa yang dilakukan oleh
badan. Ini disebabkan karena besarnya kerusakan yang ditimbulkan, serta akan
memberikan dampak buruk yang berkesinambungan.
Macam-macam Su'uzhan
1.Su'uzhan kepada Allah subhanahu wata'ala
Su'uzhan kepada Allah
subhanahu wata'ala lebih parah jika dibandingkan dengan putus asa dan pupus
harapan (padahal dua-duanya dosa besar). Hal ini disebabkan su'udzan kepada
Allah subhanahu wata'ala memuat putus asa dan putus harapan serta masih ada
tambahan lagi, karena telah lancang terhadap Allah subhanahu wata'ala dengan
sesuatu yang tidak layak dengan kemuliaan dan kemurahan-Nya.
2. Su'uzhan terhadap Muslim
Ini pun termasuk dosa
besar, disebabkan karena seseorang yang menghukumi orang lain hanya dengan
zhann, maka akan digiring oleh syetan untuk merendahkan saudaranya itu, tidak
memberikan hak-haknya serta enggan untuk memuliakan dan menghormatinya.
Bahkan sebaliknya,
akan banyak membicarakan kehormatan dan aibnya, padahal ini adalah sebuah
kehancuran dan kebinasaan. Dan setiap orang yang selalu berburuk sangka kepada
orang lain, mencari-cari aibnya maka ketahuilah bahwa dia adalah orang yang
buruk batinnya.
Zhann adalah tercela dalam seluruh perkara, sebagaimana
firman Allah subhanahu wata'ala, artinyaa
"Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali
persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikit pun berguna untuk
mencapai kebenaran." (QS.Yunus:36)
Diriwayatkan dari
Sa'id bin al-Musayyib, dia berkata, "Sebagian saudaraku dari kalangan
shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menulis untukku,
"Hendaknya engkau letakkan urusan saudaramu pada kondisi yang terbaik
selagi tidak tampak olehmu perkara yang mengalahkan (kebaikannya). Dan
janganlah engkau menyangka kalimat yang keluar dari seorang muslim sebagai
keburukan, sedangkan engkau mendapati kalimat tersebut memiliki kemungkinan
(untuk dianggap sebagai) kebaikan.
Bahaya Su'uzhan
-
Dapat mendatangkan murka Allah subhanahu
wata'ala.
-
Merupakan indikasi rusaknya niat dan buruknya
kondisi batin.
-
Merupakan salah satu perangai orang munafiq.
-
Akan melahirkan permusuhan dan kebencian di
antara manusia.
-
Merupakan penyebab jatuh dalam akibat yang buruk
dan membuka perbuatan keji.
-
Mewariskan kehinaan dan kerendahan di hadapan
Allah subhanahu wata'ala dan di hadapan manusia.
-
Salah satu petunjuk akan lemahnya iman.
-
Indikasi atas ketidakpercayaan terhadap diri
sendiri.
Sedangkan keraguan
(syak) akan menimbulkan bahaya sebagai berikut:
-
Keraguan dapat melemahkan iman kepada Allah
subhanahu wata'ala, malaikat, kitab, para nabi, hari Akhir, dan terhadap takdir
baik dan buruk.
-
Akan masuk rasa was-was dalam hati sehingga
tidak pernah merasakan ketetapan, kemantapan,dan keyakinan.
-
Ragu-ragu, bimbang dan was-was merupakan
penyakit psikologis yang dapat menceraiberaikan kepercayaan atar elemen
masyarakat.
- Orang yang ragu-ragu tidak mampu untuk bersikap
tegar di dalam segala kondisi.
-
Syak (ragu-ragu) terhadap Allah subhanahu
wata'ala adalah syirik akbar.
-
Ragu-ragu adalah lambang kelemahan iman dan
kekuatan syetan.
-
Keraguan pemimpin terhadap yang dipimpin dapat
menjadikan rusaknya mereka.
-
Mendiamkan keraguan dapat melahirkan tuduhan.
-
Ragu-ragu menyebabkan su'uzhan terhadap
orang-orang terdekat.
Oleh karenanya wahai saudaraku! Hendaklah anda berbaik
sangka kepada orang lain, jangan bersikap meragukan terhadap sesama muslim agar
anda bisa mencintai mereka dan mereka mencintai anda. Dan jauhilah buruk sangka
dan ragu terhadap orang lain, karena hal itu akan menimbulkan sikap saling
menjauh, saling membelakangi, dan perpecahan. Merupakan hak seorang muslim atas
muslim yang lain, apabila bertemu ia mengucapkan salam kepadanya. Bagaimana hal
itu bisa terjadi jika ada su'uzhan di dalam hati?
Sumber: Buku
“Al-Amradh al Khafiyyah wal Aatsar al Jaliyyah,” Yahya Bin Musa al-Zahrani,
Imam Masjid Jami Al-Kbair, di Tabuk KSA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar