Ibnu Qayyim
rahimahullah berkata,"Berfikir adalah asal segala ketaatan, dan asal semua
kemaksiatan." (
Miftah Daar As Sa'adah hal : 266)
Jika
kita tengah memikirkan sesuatu, biasanya akan terjadi sebuah perubahan suasana
hati, akan melahirkan sebuah motivasi, kemudian hadirnya keinginan dan tahap
berikutnya adalah tercetusnya NIAT…
Ketika kita berfikir tentang tujuan akhir dari dari perjalanan hidup ini, kemudian kita ingat kematian, kita ingat siksa kubur, kita ingat hisab, kita ingat dasyatnya siksa Neraka, maka suasana hatipun berubah, keinginan untuk bertaubat muncul dan saat itu pula keinginan kuat untuk berbuat ketatan pun hadir…
Sementara
temannya yang mukmin berkata,
"Celaka kamu…! Pahala Allah lebih baik dan lebih kekal…
Dunia hanyalah kesenangan sesaat, temporer, semu ia akan segera hancur dan musnah…
Hari ini…,
Esok…, Ataupun lusa…
Kita sedang sibuk berfikir apa…???
Ya Allah, Ya Robbi…
Kendalikan fikiran hamba Ya Robb…
Smoga
Allah memberi kita kekuatan untuk selalu berfikir positif, berfikir dengan
jernihnya dan berfikir tentang apa – apa yang Allah cintai…, Amin…
Abie
sabiella
Iya kah..???
Coba kita sama – sama renungkan…
Coba kita sama – sama renungkan…
Dan
NIAT inilah yang segala perbuatan akan bersandar di atasnya.
Ketika kita berfikir tentang tujuan akhir dari dari perjalanan hidup ini, kemudian kita ingat kematian, kita ingat siksa kubur, kita ingat hisab, kita ingat dasyatnya siksa Neraka, maka suasana hatipun berubah, keinginan untuk bertaubat muncul dan saat itu pula keinginan kuat untuk berbuat ketatan pun hadir…
Ketika seorang
istri melihat keburukan suaminya,
Ia pun sibuk memikirkan keburukan tersebut,
Hingga hilang sama sekali semua kebaikan suaminya.
Timbullah perbuatan nusyuz, Atau setidaknya berkurang rasa cintanya. Padahal selama ini (mungkin) suaminya sudah banyak berbuat baik kepadanya.
Ketika seorang lelaki melihat wanita jelita,
Lalu ia sibuk membayangkan keindahannya,
Ia pun lupa dari berdzikir kepada Allah…
Lupa bahwa bidadari surga lebih indah dan jelita,
Lalu muncul keinginan yang terlarang…
Ketika seseorang melihat gemerlapnya dunia,
Ia berfikir…, Dan terus sibuk memikirkannya,
Seperti orang yang melihat kemewahan si Qorun,
Ia berkata, "Andai aku kaya seperti dia…, Duhai beruntung sekali rasanya…
Suasana hatinya berubah, Ia menilai kehormatan sebatas dengan kekayaan…, Kedudukan…, Dan kenikmatan dunia semata…
Ia pun sibuk memikirkan keburukan tersebut,
Hingga hilang sama sekali semua kebaikan suaminya.
Timbullah perbuatan nusyuz, Atau setidaknya berkurang rasa cintanya. Padahal selama ini (mungkin) suaminya sudah banyak berbuat baik kepadanya.
Ketika seorang lelaki melihat wanita jelita,
Lalu ia sibuk membayangkan keindahannya,
Ia pun lupa dari berdzikir kepada Allah…
Lupa bahwa bidadari surga lebih indah dan jelita,
Lalu muncul keinginan yang terlarang…
Ketika seseorang melihat gemerlapnya dunia,
Ia berfikir…, Dan terus sibuk memikirkannya,
Seperti orang yang melihat kemewahan si Qorun,
Ia berkata, "Andai aku kaya seperti dia…, Duhai beruntung sekali rasanya…
Suasana hatinya berubah, Ia menilai kehormatan sebatas dengan kekayaan…, Kedudukan…, Dan kenikmatan dunia semata…
"Celaka kamu…! Pahala Allah lebih baik dan lebih kekal…
Dunia hanyalah kesenangan sesaat, temporer, semu ia akan segera hancur dan musnah…
Hari ini…,
Esok…, Ataupun lusa…
Kita sedang sibuk berfikir apa…???
Ya Allah, Ya Robbi…
Kendalikan fikiran hamba Ya Robb…
Tebet City, Jum’at 19 April 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar