Di Indonesia yang kaya akan kata slangnya,
sewaktu menjelang tahun 2014 sampai sekarang, ada yang lagi nge-hits banget lho
selain Farhat Abas.
Setelah "spesies" narsis, alay, jablay, dan
lebay, muncul lagi nih satu yang baru. Hebatnya, "spesies baru" yang
disinyalir hasil perkawinan silang Alay dan Narsis ini bisa menyaingi
sensasinya Om Farhat.
Heboh dan menjadi tren mutakhir di kalangan remaja saat
ini. Namanya, Cabe-cabean.
Istilah terbaru ini tidak jelas siapa yang
mempopulerkannya dan juga apa pengertian resmi dan baku dari
"spesies" ini. Istilah cabe-cabean tiba-tiba saja menyebar secara
virtual dan dikenal karena dianggap mencerminkan sejumlah remaja sekarang.
Umumnya, cabe-cabean ini digunakan untuk menggambarkan gadis belia yang
biasanya berperawakan seksi, berprilaku serba nyeleneh, dan identik
dengan keluyuran malam hari, dunia balap liar, dan tempat hiburan malam.
Sebenarnya kata 'cabe' di sini merupakan singkatan dari 'cewek
alay bisa ehem'. Gadis cabe-cabean ini sering dikaitkan dengan cewek ABG
usia SMP sampai SMA yang biasanya terlibat dalam sebuah balapan liar. Mereka sih tidak
ikut dalam balap liar itu, tapi kehadiran mereka di sana terkadang justru
dijadikan sebagai bahan taruhan. Cabe-cabean yang sering nongkrong di arena
balap liar, biasanya memiliki beberapa motif, ada yang ingin mencari cowok
kerenplus motor kerennya, ada yang cuma sebagai hiburan, adapula
yang memang suka dan tertarik dengan balap liar.
Istilah cabe-cabean sendiri pertama kali muncul di
Jakarta, yang akhirnya berkembang dan menyebar ke berbagai daerah. Tempat
nongkrong cabe-cabean ini sendiri juga berkembang. Tidak melulu di arena balap
liar saja, tapi juga bisa di bengkel-bengkel motor modifikasi, atau di
tempat-tempat nongkrong yang lagi hits.
Kelakuan para cabe-cabean ini sebenarnya sudah membuat
prihatin masyarakat karena para gadis belia yang seharusnya memperhatikan
sekolah dan belajar dengan baik malah memaksakan tren yang tak patut. Dan
mereka harus segera diselamatkan. Sampai-sampairapper muda bernama
Young Lex (21 tahun) menggugah tentang kategori cabe-cabean di situs Youtube.
Ada 10 ciri yang masuk sebagai kategori cabe-cabean. Yaitu
memakai behel untuk bergaya, malam Minggu memakai make up,
boncengan motor bertiga atau bahkan berempat plus suka
kebut-kebutan, segala sesuatu harus update dan kalau ke
sekolah memakai rok di atas perut, punya 3B (Behel, Blackberry, Black Menthol
a.k.a mereka ngerokok), sering teriak cabe seperti maling teriak maling, dandan
pake dress juga high heels tapi perginya ke
pasar malam, kalau pacaran di jembatan atau fly over, tidak
terima keadaan jadi suka pakai efek kamera 360, yang terakhir sih memakai
baju ketat plus celana pendek saat naik motor.
Young Lex sendiri memelopori adanya #prayforCABECABEan di
Twitter. Versinya, cabe-cabean merupakan sesuatu yang sangat fenomenal.
Source: Koran Minggu Pagi No 41 TH 66 Minggu II Januari
2014 (dengan sedikit banyak perubahan) (Azka)
Catatan Admin;
Munculnya fenomena seperti ini tidak lepas dari kurang
kontrolnya orang tua terhadap anak – anaknya, mereka di biarkan bergaul secara
bebas tanpa ada norma atau aturan yang mereka takuti.
Kesalahan berawal dari pola asuh di dalam keluarga, kemudian
berlanjut pemilihan sekolah (tempat pendidikan) yang salah dan di tempat inilah
mereka akan mengenal lingkungan yang lebih luas lagi, membentuk geng – geng dan
sekaligus tempat tongkrongannya.
Salah asuh di dalam rumah
Kita ketahui bersama, rumah adalah tempat pertama seorang anak
menemukan lingkungannya, apa yang ia lihat di dalam rumah, kemungkinan besar
hal seperti itulah yang akan ia contah dan di lakukannya.
Sebagai orang tua tidak cukup hanya memberikan biaya hidup anak –
anaknya seperti makan, minum, pakaian dll. Ada hal yang
penting yang harus di berikan kepada anak sejak dini, ketika seorang ana sudah
mampu menerima respon terhadap apa yang di lihat dan di rasakannya. Hal penting
tersebut tidak lain adalah pembentukan karakter pada diri seorang anak,
karakter seperti apa yang akan kita bentuk terhadap anak – anak kita bergantung
apa yang kita teladankan, kita contohkan terhadap mereka.
Munculnya
Spesies “Cabe – Cabean” tidak lepas dari
ketidak adanya contoh atau figure yang mampu di tiru oleh seorang anak yang
berawal dari dalam rumahnya, atau justru figure yang ada di rumah sudah rusak
pula, sehingga anak tinggal mengikuti arus yang ada saja, Na’udzubillah…
Apa
yang mesti kita lakukan…? Sementara trend Cabe – Cabean sudah berjalan dan
tidak sampai di situ, trend ini akan terus menyebar ke penjuru Nusantara ini
akibat peran media social.
Solusinya
adalah, mari jangan mencari solusi di luaran sana tapi buka al Qur’an, Apa ada
solusi yang di tawarkan Al Qur’an…?
Coba
simak ayat berikut;
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan
keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu,
penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
Sebuah seruan dari Dzat Yang Maha Agung kepada orang-orang yang
beriman, berisi perintah dan peringatan berikut kabar tentang bahaya besar yang
mengancam. Seruan ini ditujukan kepada insan beriman, karena hanya mereka yang
mau mencurahkan pendengaran kepada ajakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, berpegang
dengan perintah-Nya dan mengambil manfaat dari ucapan-Nya. Allah Subhanahu wa
Ta’ala perintahkan mereka agar menyiapkan tameng untuk diri mereka sendiri dan
untuk keluarga mereka guna menangkal bahaya yang ada di hadapan mereka serta
kebinasaan di jalan mereka. Bahaya yang mengerikan itu adalah api yang sangat
besar, tidak sama dengan api yang biasa kita kenal, yang dapat dinyalakan
dengan kayu bakar dan dipadamkan oleh air. Api neraka ini bahan bakarnya adalah
tubuh-tubuh manusia dan batu-batu. Ia berbeda sama sekali dengan api di dunia.
Bila orang terbakar dengan api dunia, ia pun meninggal berpisah dengan
kehidupan dan tidak lagi merasakan sakitnya pembakaran tersebut. Beda halnya bila
seseorang dibakar dengan api neraka, na’udzubillah. Karena Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman:
كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا
“Setiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah
lagi nyalanya bagi mereka.” (Al-Isra’: 97)
Duhai orang tua, perhatikanlah ahli – ahlimu (Istri dan anak – anakmu),
tidakkah engkau takut dengan ancaman Allah yang sangat Dasyat ini…?
Jika peringatan ayat Allah ini tidak mampu menggerakkan hatimu untuk
lebih memperhatikan anak – anakmu, lantas peringatan seperti apalagi…???
Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
“Setiap kalian adalah pemimpin dan
setiap kalian akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari
hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus