tapi yang datang dengan komitmen itu JODOH,
Mungkin yang menggelisahkan hati itu BERHARAP,
namun yang menentramkan hati itulah YAKIN,
Mungkin yang tak bisa di lupakan itu MASA LALU,
namun yang bisa kita rubah adalah HARI INI,
Mungkin yang menyesakkan dada itu CEMBURU,
tapi yang melegakan dada adalah IKHLAS,
Memang berat untuk melupakan seseorang yang pernah
memberi WARNA dalam hidup,
yang pernah memercikkan embun HARAPAN dalam hati,
Namun sejatinya siapa belahan jiwa yang DIA
anugerahkan sebagai tempat yang halal untuk menambatkan hati, mengekpresikan
segala warna cinta...?
Bukankah kita tak pernah tau...?
Dan hatimu kini terluka...
Namun ingatlah duhai jiwa,
Ketika hati hamba beriman terluka,
Dia akan menghapus air matanya dengan imannya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
Dia akan menghapus air matanya dengan imannya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
Dia akan menguatkan hatinya dengan ilmunya…
Dia akan menguatkan hatinya dengan ilmunya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
hari-harinya akan dia penuhi dengan semangat perubahan dan muhasabah diri…
hari-harinya akan dia penuhi dengan semangat perubahan dan muhasabah diri…
Ketika hati hamba beriman terluka,
Dia asyik bermunajad dalam doa, memohon ampunan terhadap Rabbnya…
Dia asyik bermunajad dalam doa, memohon ampunan terhadap Rabbnya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
wajah kusutnya tetap terlihat indah bagi dunia…
wajah kusutnya tetap terlihat indah bagi dunia…
Ketika hati hamba beriman terluka,
bibirnya tetap menyimpulkan senyuman untuk hidupnya…
bibirnya tetap menyimpulkan senyuman untuk hidupnya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
matanya basah oleh kelembutan hatinya…
matanya basah oleh kelembutan hatinya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
dunia nya terasa akan berlanjut dan dia terus dalam ketegaran…
dunia nya terasa akan berlanjut dan dia terus dalam ketegaran…
Ketika hati hamba beriman terluka,
jiwa lembutnya sampaikan ketenangan pada hati kecilnya…
jiwa lembutnya sampaikan ketenangan pada hati kecilnya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
akal dan hatinya hadir untuk menata kembali perasaannya…
akal dan hatinya hadir untuk menata kembali perasaannya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
tangannya ia gunakan seperti kebiasaannya…
tangannya ia gunakan seperti kebiasaannya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
tak akan ada perubahan dalam dirinya oleh hal-hal yang tidak berguna…
tak akan ada perubahan dalam dirinya oleh hal-hal yang tidak berguna…
Ketika hati hamba beriman terluka,
ia gunakan kesadarannya untuk menjaga perasaan orang sekitarnya…
ia gunakan kesadarannya untuk menjaga perasaan orang sekitarnya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
air matanya dijadikan doa untuk kebaikan orang yang melukainya…
air matanya dijadikan doa untuk kebaikan orang yang melukainya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
jari-jemarinya bergerak untuk tetap menolong orang lain tanpa beban di hatinya…
jari-jemarinya bergerak untuk tetap menolong orang lain tanpa beban di hatinya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
hidupnya tetap menjadi kebahagiaan bagi orang disekelilingnya…
hidupnya tetap menjadi kebahagiaan bagi orang disekelilingnya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
dia tetap meneruskan liku-liku hidupnya…
dia tetap meneruskan liku-liku hidupnya…
Ketika hati hamba beriman terluka,
kepercayaan dirinya tetap tak akan pudar…
kepercayaan dirinya tetap tak akan pudar…
Ketika hati hamba beriman terluka, ia dan dirinya
tetap menjadi pribadi yang beriman, walau air mata tak terpungkiri membasahi
bumi...
Tabahkanlah HATIMU duhai jiwa, disaat dirimu
TERLUKA...
Anggaplah ujian ini sebagai ANUGERAH TERINDAH dari-NYA,
karena DIA
ingin senantiasa dekat denganmu...
Jakarta, 23 Dzulhijjah 1436 H
~abie sabiella~
#untuk jiwa yang terluka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar