Disadari atau tidak, ketika kita
terjatuh, kita merasa banyak hal dalam kehidupan ini yang seolah bersekongkol
untuk turut menjatuhkan diri kita.
Tapi Ingatlah bahwa masih ada satu
pribadi yang menunggumu dengan teriakan semangat menggebu...,
Maka, teruntuk diriku, berbahagialah...
Teruntuk diriku yang telah kehilangan
semangat, bersemangatlah kembali...
Hei, ingatkah kamu bahwa kita pernah
berjanji untuk selalu menemukan kembali semangat itu ketika cobaan hidup terasa
berat dan menghalangi pandangan mata ?
Ingatlah, masih ada sedikit harapan
yang masih aku simpan dalam ingatanku ketika hari pertama kita bersama
melangkah.
Kita saling berucap di depan cermin
mengingatkan bahwa “kegagalan itu pasti akan terjadi, tapi kegagalan tidak akan
membuatmu terpuruk, maka bangkitlah...!!!
"Karena kekalahan sejatinya
terjadi ketika kau gagal, jatuh namun berhenti untuk berusaha dan tak mau
bangkit”.
Ketahuilah duhai diriku, bahwa masih
ada sisi terang yang selalu memberi cahaya ketika kegelapan hampiri hidupmu,
Asal satu hal, jangan hilangkan
semangatmu...
Ayo, bangkit dan tuntun dirimu kembali
pada semangat itu.
Ketika hati kecilmu bertanya kemana kau
akan pergi, maka katakanlah bahwa diriku sedang menunggumu...
Kau sejatinya adalah semangatku...
Teruntuk diriku yang kehilangan
kepercayaan diri,
Hei, apa kabar hati yang terluka oleh
sebuah tirani dan pengharapan yang berujung pada penolakan...
Kau tau, ketika kau menjatuhkan air
mata dan menangis dalam selimut yang menyelimutimu semalam, yang terasa lebih
dingin dari biasanya, aku bersedih...
Aku menyaksikan sosok diriku yang
terluka dengan parah oleh sebuah pertemuan yang dari sedari awal sudah ku
ingatkan untuk lebih berhati hati...
Entah bagaimana cara dunia
mendifinisikan cinta, namun aku mendifinisikannya dengan sebuah jawaban
penantian.
Kau tau, memang kita dari awal menunggu
sosok yang seperti itu, sosok yang begitu meneduhkan, pribadi yang penuh kasih,
yang begitu pengertian, yang sederhana namun tetap anggun...
Hei, diri...,
Yang belum bisa untuk memulihkan lukamu sendiri ?
Yang belum bisa untuk memulihkan lukamu sendiri ?
ketahuilah.., air matamu tak jatuh sia
sia...,dia itu pantas, karena dia begitu jujur tak ingin perasaanmu terluka...
Hei diriku,
Bila kau ingin menunggunya, maka lepaskanlah dia saat ini.
Bila kau ingin menunggunya, maka lepaskanlah dia saat ini.
Dia akan kembali padamu ketika hatinya
telah siap.
Dan mungkin ketika hatinya telah siap,
dia kembali namun bukan untuk dirimu yang dipilih olehnya, maka yakinlah bahwa
Allah adalah yang terbaik atas segala putusanNya tentang takdir hamba-Nya.
Mungkin bahumu tidak terlalu kokoh
untuknya,
Tapi jangan putus asa duhai diri, tetap
siapkan bahumu lebih kuat lagi, yang lebih kokoh untuk bisa menopangnya jika
takdir-Nya berpihak padamu, fokuskan mata yang lebih tajam untuk melihat jalan
masa depan kalian, hati yang penuh kasih untuk mengobati setiap sudut hatimu
yang terluka.
Ingat...!!! Imam yang sejati adalah ia
yang selalu mendekatkan dirinya di hadapan Robbnya...
Ingatlah duhai diriku, bahwa setiap pertemuan
yang terjadi pasti akan ada akhir, namun tidak ada pertemuan yang buruk, setiap
pertemuan mengajarkanmu pelajaran yang berbeda, dan setiap perpisahan membuatmu
menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih kokoh dan lebih tangguh...
Berbahagialah diriku, karena ku tau kau
tidak selemah ini. Kita berjuang bersama entah dalam penantian dirinya kembali
atau menunggu orang lain dari Robb yang Maha baik...
Oke diriku ? berbahagialah...
Lanjutkan Hijrahmu...
Walau aku tau lukamu masih belum 100 %
terpulihkan.
Percayalah, karena sesungguhnya
orang-orang yang membuat hatimu luka itu, sejatinya adalah orang-orang yang
bakal mencintaimu, menyayangimu, membelamu dan setia padamu di masa yang akan
datang, In shaa Allah...
Duhai diri,
Yuk, kita sama sama mengepalkan tangan dan memukul dada selama beberapa waktu kedepan,
Yuk, kita sama sama mengepalkan tangan dan memukul dada selama beberapa waktu kedepan,
Kita sama sama menghapus air mata yang
jatuh tanpa banyak kata...
Ya, tanpa banyak orang yang tau, kita
terluka untuk waktu yang lama. Tapi diam diam juga kita berdoa untuk kebagiaan
mereka.
Hei diri, kita masih waras khaaan... ?
jadi tolong...!!! Ingat... Sudah saatnya kita lepaskan kenangan pahit dan
kenangan manis akan kisah masa lalu itu.
Waktu tak akan pernah bisa menyembuhkan
luka ini, namun aku percaya bahwa ketika Allah aku jadikan satu satunya tempat
sandaran, Dia akan menyembuhkan luka ini dengan cara-Nya dan dengan waktuNya
sendiri.
Maka percayalah diriku. Kita akan
berbahagia. Bukankah saat ini pun Allah memperhatikan kita dengan tersenyum ?
Ingatlah ketika kau lemah, kau harus
bangkit karena begitu banyak hal yang belum kau lakukan, belum kau capai, belum
kau lihat.
Ingatkan dirimu setiap kali rasa malas
menghasutmu ketika saat harus focus mengejar cita dan harapan...
Hei diriku, teriakkkan dengan kencang
ke dalam dirimu sendiri setiap kali dunia mengguncangkan prinsipmu bahwa kau
tidak akan menjadi sama dengan Dunia ini...
Kau berbeda, kau unik, yach KITA.
Karena diriku yang kutahu memiliki integritas tinggi — pertahankanlah.
Jangan biarkan Dunia membentukmu
menjadi pribadi yang menghalalkan segala cara untuk mencapai sukses dalam kaca
mata Dunia...
Bukankah cara-Nya lebih menenangkan
hati,
Bukankah Robb kita mengajarkan kita
supaya mengikut jalan – Nya ? tetaplah kuat diriku...!!!
Semangaaaattt...
Hijrah tak akan pernah usai...
@kemangsari City, 9 Maret 2017
al fakir,
abie sabiella
abie sabiella
blog di bawah ini mengungkap rahasia kuliah dengan biaya murah
BalasHapusKAMPUS SWASTA TERBAIK
KULIAH BIAYA MURAH
KAMPUS SWASTA TERMURAH
KULIAH MURAH SWASTA TERBAIK