Tidak
sulit menarik hati orang lain, ada banyak amalan ringan pengikat hati yang
diajarkan Rasulullah Shalallahualaihi wassalam. Satu dari sekian banyak amalan
tersebut adalah memanggil seseorang dengan panggilan yang disukainya.
Memang
agak remeh, tapi ketahuilah memanggil dengan panggilan terbaik dapat menarik
hati orang lain, sebab tidak ada yang disukai seseorang selain dirinya sendiri.
Sehingga ketika ada orang lain yang memanggilnya dengan nama kesayangannya dan
terus memanggil dengan nama panggilan tersebut, maka dia akan merasa dihormati
dan disayangi.
Hal ini
telah dibuktikan sendiri oleh Rasulallah Shalallahualaihi
wassalam. Para Sahabat, bagaimanapun keadaannya selalu betah berada disisi
Rasulallah Shalallahualaihi wassalam karena Rasulullah menghormati dan
menyayangi mereka dengan cara memanggil mereka dengan nama yang disukai, bahkan
dengan anak kecil sekalipun.
Diriwayatkan
dari Anas Radhiallahuanhu, dia berkata: “Nabi Shalallahualaihi wassalam
adalah orang yang paling baik akhlaqnya. Aku mempunyai seorang adik yang biasa
dipanggil Abu Umair, suatu ketika Nabi datang dan menyapanya. “Wahai Abu
Umair, apa yang terjadi dengan Nughair ?” (H.R Bukhori)
Nughair
adalah burung kecil yang biasa diajaknya bermain. Ketika burung kecil itu mati,
lantas Rasulullah menyapa Abu Umair untuk menghiburnya. Perlu diingat!!! Bahwa kunyah
(dibaca: kun-yah) adalah panggilan yang diawali dengan Abu atau abie atau Ummu,
menurut Ibnu Qoyyim Al-Jauzy tidak mesti diberikan kepada orang yang sudah
mempunyai anak saja. Karena pada hakikatnya kunyah digunakan untuk
mengagungkan, memuliakan, dan menghormati orang yang dipanggil. Karena kunyah
di Indonesia tidak begitu lazim, kita dapat menggantinya dengan julukan-julukan
yang baik. Sebab, julukan-julukan yang jelek dapat membuat orang yang dijuluki
berfikiran negative atas dirinya sendiri sehingga dapat membunuh karakternya
atau yang lebih parah lagi yaitu terbentuknya Mental Block dalam
dirinya.
Selain
itu, memberi julukan-julukan yang jelek dapat menjadikan seorang Mukmin menjadi
munafiq menurut firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam surat Al-Hujurat ayat
11:
Artinya:
“Janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang
mengandung ejekan. seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk
sesudah iman dan Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah
orang-orang yang zalim.”
Sebenarnya
ayat ini merupakan teguran dari Allah bagi Rasulallah Shalallahualaihi wassalam
ketika beliau memanggil seorang sahabatnya dari Bani Salamah dengan nama yang
tidak disukainya.
Abu
Jubairah bin Adh-Dhahak bercerita, “Rasulullah datang menemui kami dan
masing-masing dari kami mempunyai dua atau tiga nama. Lalu tiba-tiba Rasulullah
Shalallahualaihi wassalam memanggil salah satu dari kami “Wahai fulan.”
Maka orang-orangpun berkata “Cukup wahai Rasulullah, dia akan marah jika
dipanggil demikian.” Maka turunlah ayai ini:
“Dan
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan….”
Yang
istimewa dalam pembahasan ini adalah yang tejadi saat Malaikat pencabut nyawa
membawa jiwa seorang mukmin yang wangi. Rasulullah Shalallahualaihi wassalam
bersabda: “Hingga tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan
para malaikat itu bertanya-tanya, “Milik siapakah ruh yang wangi ini?” para
Malaikat yang membawanya menjawab, “Ini adalah ruh milik Fulan bin Fulan.”
Dengan menyebutkan nama terbaik yang digunakan manusia untuk menyebutnya di
Dunia. Adapun ruh yang buruk, malaikat yang membawanya mengatakan, “Ini adalah
Fulan bin Fulan.” Dengan menyebutan nama terjelek yang digunakan manusia untuk
menyebutnya didunia.” (H.R.Ahmad)
Malaikat
saja mengamalkannya
Jangan
dikira menggembirakan hati orang lain itu harus dengan memberikan sesuatu
kepadanya, sebab memanggilnya dengan nama panggilan yang disayanginya sudah
cukup ampuh untuk memikat hati dan menarik simpatinya, tentunya harus disertai
dengan keikhlasan sepenuh hati agar dapat membekas lebih jauh kedalam lubuk
hatinya...
Panggil
aku dengan nama “Abie Sabiella”
Jazakumullah
Khairan ya Habiby...
Sahabatmu,
Abie sabiella
Tidak ada komentar:
Posting Komentar