|
Masjid Nabawi - Madinah al Munawarah |
Perjalanan Umrah 3 Des’ 2017
Pendahuluan
Bicara
tentang ibadah Umrah, bukan hanya bicara soal peribadahan dalam arti khusus
yakni tentang tata cara ibadah, syarat dan rukun ibadah, atau hukum-hukum
yang terkait dengan keabsahan ibadah tersebut, namun banyak hal yang turut
yang menjadi sebab lancar dan tertibnya sebuah Ibadah Umrah itu
terlaksanakan.
|
Masjidil haram - Makkah al Mukaramah |
Diantara
hal-hal yang harus diperhatikan khususnya bagi penyelenggara Ibadah umrah ini
adalah soal kesiapan akomodasi yang meliputi kepastian penerbangan,
transportasi di tanah suci dan guide atau muthawief yang membawa jalannya
Ibadah umrah ini.
Dan
kami dari Dava Laita Tour & Travel berusaha konsen untuk itu semua demi
kenyamanan dan kesempurnaan Ibadah Umrah pada Jamaah kami.
Pelaksanaah Kegiatan
(Ibadah Umrah)
|
Terminal 3 bandara soekarno - hatta Jakarta |
Kami dari
Dava Laita Tour & Travel memberangkatkan Group Umrah pada tanggal 3 s/d
11 Desember 2017, dengan jumlah jamaah sebanyak 90 orang jamaah, yang terbagi
menjadi 3 kelompok besar yakni kelompok Tegal, kelompok Lampung dan Jakarta,
sekalipun ada beberapa orang yang berasal dari Solo dan Surabaya yang
bergabung kedalam kelompok Tegal.
Dari domisili
masing – masing, Tegal, Lampung dan Jakarta menuju ke satu titik kumpul yakni
di Bandara Soekarno – Hatta, tepatnya di Lounge Umroh 632 di kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Pengumpulan
bagasi, pembagian passport berikut boarding pass, pembagian ID Card jamaah, dan
pengelompokan group serta penyelesaian administrasi di lakukan di tempat ini sebelum
waktu keberangkatan yang tiba pada pukul 16.00 wib.
|
Imigrasi bandara soetta - Jakarta |
Proses
imigrasi dan lain – lain di bandara soekarno – Hatta hingga take off pesawat
menjadi urutan cerita perjalanan berikutnya.
Saudi Air
line menjadi pilihan kami dalam perjalanan kali ini bukan tanpa alasan,
disamping harga ticketnya yang cukup bersaing, route perjalanan tanpa
transit, kondisi pesawat yang cukup bagus, fasilitas yang sangat memadai di
tambah crew yang lumayan ramah, menjadikan perjalanan ini makin bertambah
nyaman.
|
Saudi Arabian air line |
Maka
terbanglah pesawat yang kami tumpangi ini menyusuri cakrawala hingga sembilan
jam tak terasa kami lalui.
Tepat pukul
22.00 waktu jeddah, kaptain pilot mengumumkan bahwa pesawat akan melakukan
pendaratan (landing), di Bandara International King Abdul Aziz Jeddah.
Wajah
kami, khususnya para jamaah pun terlihat cerah merona, karena kami telah
sampai di daratan timur tengah – Arab Saudi, dimana di hamparan tanah inilah
terdapat 2 kota yang akan kami ziarahi, makkah al mukaramah dan madinah al
munawarah.
|
King Abdul Aziz Air Port - Jeddah |
Proses
Imigrasi kedatangan di Bandara King Abdul Aziz pun berjalan lancar, hingga
kami keluar dari areal bandara dan bertemu dengan rekan – rekan crew yang
menjemput kami.
|
Suasana di Bus bandara KAA Jeddah |
Tak lama
menunggu, bus yang akan membawa kami ke kota madinahpun tiba, kembali kami
mengarahkan para jamaah untuk menaiki bus sesuai dengan kelompok yang telah
di sepakati di jakarta.
|
Imigrasi Jeddah |
Bus pun segera melaju menuju madinah, armada bus yang
kami pake adalah “DALLAH”, sebuah armada bus yang berpengalaman dengan jumlah
bus yang sangat banyak dan fasilitasnyapun sangat bagus.
|
Dallah Transportation |
Udara dingin
menemani sepanjang perjalanan, hingga sampailah kami di sebuah Rest area
(masjid) kami pun turun untuk melakukan sholat Isya bagi yang belum
melaksanakan ketika di pesawat, kemudian di lanjutkan dengan makan malam, karena
perjalanan masih cukup lama untuk sampai di kota Madinah.
Kurang lebih 150 km
lagi, akhirnya kami memutuskan untuk menunggu waktu subuh di tempat yang
sama, kami-pun sholat subuh berjamaah di masjid di rest area tersebut.
Pukul 08.00
batas kota Madinah terlihat dari kejauhan, makin berbunga-bunga wajah kami
semuanya, kota Nabi di depan mata.
|
Fajar di kota Madinah al Munawarah |
Allahumma
Shali ala Muhammad, waala ali Muhammad...
Kami ucapkan
doa masuk kota, tibalah kita di kotanya para sahabat, kota yang sangat indah,
damai dan menentramkan hati.
|
Madina al Munawarah |
Tak lama dari
gerbang kota, nampak menara – menara tinggi menjulang, itulah menara masjid
Nabi Shalallahualaihi wassalam, masjid Nabawi. Akhirnya bus yang kami
tumpangipun menepi dan berhenti di sebuah Hotel yang berlabel nama Jiwar al
saqeefa, sebuah hotel bintang 4 di kota madinah, hotelnya cukup bagus, masih
agak baru semua fasilitasnya, dan jaraknyapun tidak terlalu jauh dari masjid
Nabawi, kisaran 300m.
|
Jewar el saqefa Hotel - Madinah |
Kami segera
turun dari bus dan kumpul di lobby hotel, menunggu pembagian kunci kamar
hotel.
Ada sedikit
masalah dalam proses checkin hotelnya, karena ternyata di kota madinah ini
tidak ada perwakilannya untuk urus hotel, sehingga kami memerlukan waktu sedikit lama
untuk mendapatkan kunci kamar, sambil menunggu kunci, jamaah kami arahkan ke
restoran hotel untuk makan pagi, alhamdulillah, menunggu pun tidak begitu terasa karena di isi dengan sarapan pagi.
|
Serambi Masjid Nabi |
Setelah pihak
hotel mendapat konfirmasi dari penyedia LA, maka kami mulai mendapatkan kunci
kamar, mula mula kami hanya mendapat 15 kamar, baru beberapa lama kemudian
semua kunci kamar kami dapatkan, sejumlah 23 kamar dengan rincian 22 kamar
quad dan 1 kamar double. Sekalipun harus menunggu kurang lebih lebih 1,5 jam kami menunggu untuk
dapat memasuki kamar, kami sadari betul lagi – lagi ini kami anggap sebagai ujian kesabaran yang memang sangat di butuhkan dalam
perjalanan Ibadah ini.
Kamipun
isrirahat sekedar melepas lelah dan ke toilet, karena kami harus membereskan
koper koper jamaah yang ada di satu lantai di hotel itu, dan membantu para
jamaah mengantar koper – kopernya ke kamar masing – masing.
Sholat dhuhur
di Masjid Nabawi
Hari pertama di Madinah
Hari pertama
sholat dhuhur di Masjid Nabawi, jelas berbeda sholat dhuhur di Masjid Nabi
dengan sholat di masjid – masjid yang lain, karena sholat di masjid Nabawi
memiliki keutamaan 1000 kali lipat di banding masjid yang lain.
|
Mengenal Masjid Nabawi dan sekitarnya |
Selesai
sholat dhuhur, langsung kembali ke hotel untuk makan siang, nah untuk kali
ini, di hotel Jiwar al saqeefa agak lain, antrian makannya lumayan panjang,
untuk mendapatkan seporsi makan siang harus sabar antri kurang lebih 20
sampai 30 menit, itu juga kalau tidak kehabisan Nasi dan lauk pauknya,
sepertinya pihak hotel kewalahan untuk menjamu tamu sebanyak itu, hotel sih
bagus, hanya saja ruang makan dan juga kamar tidak cukup luas, sehingga
membuat tidak nyaman para jamaah Umrah khususnya
.
|
Perbanyak ibadah di Masjid Nawawi |
Setelah makan
siang, acara bebas, jamaah kami berikan waktu untuk menikmati suasana kota
madinah di hari pertama, namun sebagian ada juga yang istirahat sebagai
persiapan untuk ibadah malam (qiyamulail dll).
Ashar,
mahgrib, Isya di masjid Nabawi, ba’da Isya, makan malam, selanjutnya jamaah
kami bawa untuk ziarah ke raudhah, sholat sunnah tahiyatul masjid, berdoa
kemudian kami lanjutkan ziarah ke makam Nabi shalallahualaihi wassalam,
sahabat abu bakar as shidik dan makam sahabat ummar bin khatab. Jelang tengah
malam kami kembali ke hotel untuk istirahat.
Ziarah
seputar kota madinah
|
Masjid Quba |
Hari kedua di Madinah
Hari kedua di madinah, kami
isi dengan ziarah seputar kota madinah, tempat yang pertama kali kami
kunjungi adalah masjid quba, kenapa masjid quba,
Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَطَهَّرَ فِي
بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءَ فَصَلَّى فِيهِ صَلَاةً كَانَ لَهُ
كَأَجْرِ عُمْرَةٍ
Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian
mendatangi masjid Quba dan shalat di dalamnya, maka ia akan
mendapatkan pahala umrah. [HR. ibnumajah No.1402].
|
Pasar Qorma - Madinah |
Kemudia
ziarah di lanjutkan ke kebun qurma dan ke jabal uhud, dan kami melewati masjid
Qiblatain sebelum sampai ke jabal uhud.Sesampai di uhud kami turun di lembah
uhud untuk berziarah ke makam para suhada uhud, dimana disini ada Paman Nabi
yakni Hamzah bin abdul muthalib radhiallahuan yang sahid di lembah ini.
|
jabal uhud - Madinah |
Jabal Uhud
Jabal Uhud di Madinah, Arab
Saudi sering menjadi destinasi para wisata religi jamaah umrah atau haji dari
berbagai penjuru dunia. Pengunjung bisa mengenang Perang Uhud dan perjuangan
Nabi Muhammad SAW pada waktu di sana.
Jabal Uhud adalah sebuah
gunung yang berjarak sekitar 5 km dari pusat kota Madinah. Terletak di pinggir
jalan lama Madinah-Mekah dan merupakan bukit terpanjang di Madinah yang
membentang 7 km.
Nama Jabal Uhud bisa
diartikan sebagai bukit yang keberadaannya menyendiri karena uhud artinya
‘Penyendiri’. Berbeda pada umumnya bukit dan gunung di Madinah yang saling
menyambung, Jabal Uhud tidak bersambungan.
Sebuah riwayat juga
menceritakan, Rasulullah SAW pernah menaiki puncak Uhud bersama Sayyidina Abu
Bakar RA, Sayyidina Usman bin Affan RA dan Sayyidina Umar al Faruq RA. Setelah
mereka itu mempunyai kesempatan untuk bisa berada di puncak, mereka merasakan
Gunung Uhud itu bergetar.
Rasulullah kemudian kakinya
di hentakkan dan bersabda: Tenanglah kamu Uhud. Di atasmu sekarang adalah
Rasulullah dan orang yang selalu membenarkannya dan dua orang yang akan mati syahid.
Tak lama kemudian setelah itu Uhud berhenti bergetar. Demikianlah tanda
kecintaan dan kegembiraan Uhud menyambut Rasulullah.
Uhud merupakan kawasan perang
besar antara kaum Muslim dengan kafir Quraisy yang peristiwanya akan selalu
dikenang hingga akhir masa. Jabal Uhud, tidaklah begitu besar, tingginya kira 2
1.050 meter.
Di lembah bukit ini pernah
terjadi sebuah perang yang begitu dasyat antara kaum muslimin sebanyak 700
orang untuk melawan kaum musyrikin Mekah sebanyak 3000 orang. Dalam pertempuran
itu kaum muslimin yang gugur (mati) mencapai 70 orang syuhada, antara lain
Hamzah bin Abdul Munthalib pamannya Nabi Muhammad SAW.
Perang uhud terjadi pada
tahun ke 3 H, waktu kaum musyrikin Mekah telah tiba di perbatasan Madinah, umat
Islam mengadakan musyawarah bersama para sahabatnya yang dipimpin oleh Nabi
Muhammad SAW. Banyak para sahabat yang memberikan usulan atau masukan agar umat
Islam menyosong kedatangan musuh di luar kota Madinah, usul ini pun akhirnya
disetujui oleh Nabi Muhammad SAW.
Beberapa orang yang bertugas
sebagai pemanah ditempatkan di atas gunung Uhud, untuk mengadakan dari berbagai
serangan yang ada apabila kaum musyrikin mulai menggempur kedudukan umat Islam.
Dalam perang yang dasyat itu
berlangsung akhirnya umat Islamlah yang mendapat kemenangan gemilang, para
pemanah umat Islam yang ditempatkan di atas gunung Uhud, setelah melihat
barang-barang yang ditinggalkan oleh para musuh ada beberapa di antara mereka
yang menginggalkan pos untuk turut mengambil barang-barang itu padahal Nabi Muhammad
SAW sudah memberikan instruksi agar tidak meninggalkan pos meski terjadi
sesuatu apapun itu.
Adanya pengosongan pos oleh
pemanah tersebut digunakan oleh Khalid bin Walid (sebelum dia masuk agama
Islam) dia adalah seorang ahli strategi yang memimpin tentara berkuda,
menggerakkan para tentaranya kembali untuk menyerang kembali sehingga umat
Islam mengalami kekalahan yang jumlahnya tidak sedikit yaitu sampai 70 orang
sahabat gugur sebagai syuhada, di antaranya yaitu paman Nabi, Hamzah bin Abdul
Muththalib, yang diberi gelar dengan sebutan Asa¬dullah wa Asadur Rasul (Singa
Allah dan Rasul-Nya), Mush’ab bin Umair, dan Abdullah bin Jahsyin.
Para syuhada itu dimakamkan
di tempat dimana mereka gugur (mati), di sekitar Jabal Uhud.
Nabi SAW merasakan kesedihan yang amat mendalam atas kematian pamannya
tersebut.
Kematian paman nabi ini,
dikarenakan oleh ulahnya Hindun binti Utbah, istri seorang kaum musyrikin, yang
memberi upah kepada Wahsyi Alhabsyi, seorang budak, untuk membunuh Hamzah.
Tindakan balas dendam
akhirnya dilakukan oleh Hindun, karena ayahnya dibunuh oleh Hamzah pada saat
Perang Badar terjadi. Wahsyi dijanjikan akan mendapat kemenangan apabila ia
dapat membunuh Hamzah dalam peperangan ini.
|
Jabal Uhud - Madinah |
Nabi Muhammad SAW sendiri
dalam peperangan tersebut mendapat luka-luka dan sahabat-sahabatnya yang
menjadi perisai Nabi Muhammad SAW semuanya gugur karena badannya sudah dipenuhi
banyak anak panah. setelah perang usai dan kaum musyrikin mengundurkan diri dan
kembali ke Mekah, maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar mereka yang telah
gugur dapat dimakamkan di tempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur
beberapa syuhada. Kuburan uhud pada saat ini sudah dikelilingi dengan tembok.
Sebelum dhuhur
alhamdulillah, kami telah sampai di hotel kembali, kemudian langsung ke masjid
untuk sholat dhuhur di Masjid Nabawi.
Hari ke tiga di Madinah
Hari ke 3 di
Madinah yang merupakan hari terakhir di kota Nabi shalallahualaihi wassalam,
selepas subuh seperti biasa, sarapan dan di lanjutkan packing barang –
barang, karena tepat pukul 9 pagi seluruh koper jamaah sudah harus berada di
depan pintu kamar masing – masing, untuk selanjutnya di bawa oleh bell boy
untuk di turunkan ke lobby hotel.
|
7 Days - Roti pengiring Ziarah |
Dhuhur tiba,
sebelumnya kami telah intruksikan bahwa seluruh jamaah untuk melakukan sholat
dhuhur yang di lanjutkan dengan sholat ashar jamak qasar taqdim, sehingga
dalam perjalanan yang panjang menuju makkah kami sudah tenang dengan urusan
sholat.
|
Masjid Dzulhulaifah - Abyar Alie _ Miqat |
Tepat puku 14
.00 waktu Madinah selepas makan siang kami check out dari hotel, menuju ke
Dzulhulaifah atau abyar alie, untuk Miqat. Pukul 16.30 waktu setempat kami
siap Miqat di abyar alie dan bus pun melaju menuju makkah dengan beriring
talbiyah.
Perjalanan dari kota madinah menuju kota Makkah bisa
ditempuh dalam waktu 6 jam dengan jarak tempuh 498 KM, Sambil membaca
Talbiah.
لبيك اللهم لبيك لبيك لا شريك لك لبيك، إن الحمد والنعمة لك والملك، لا شريك لك
" Telah aku penuhi
panggilan-Mu ya Allah! telah aku penuhi panggilan-Mu. Telah aku penuhi
panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi Engkau. Telah aku penuhi panggilan-Mu.
Sesungguhnya segala pujian, segala nikmat dan kerajaan adalah kepunyaan-Mu.
Tidak ada sekutu bagi-Mu. "
|
Bus Menuju Makkah al mukaramah |
Disepanjang perjalanan kita
bisa menyaksikan pemandangan yang begitu menakjubkan, di mana kita akan
menempuh perjalanan panjang membelah padang pasir dan hamparan batu-batu yang
nyaris sama ukurannya. Hampir semua bukit tidak satupun ditumbuhi pohon yang
terlihat hanyalah batu. Tapi sesekali kita bisa melihat rimbunan pohon di
kaki-kaki bukit atau di daerah yang datar, disitulah terlihat unta-unta sedang
mencari makan.
|
Perjalanan menuju makkah |
Hikmah perjalanan ini
adalah iman yang kuat yang dimiliki oleh Rasulullah dan para sahabatnya
ternyata bisa menaklukan medan berat menempuhnya dengan naik unta atau
berjalan kaki dan tentu saja bisa sampai berhari-hari sampai di Madinah.
Tetapi
kita yang menaiki kendaraan dengan pasilitas AC terkadang cengeng, manja, sedikit
kelelahan malas untuk memperbanyak ibadah karena harus berjalan jauh ke
Masjidil Haram,
Subhanallah...
Tiba di
Makkah
Setelah kurang lebih
6 jam, tak terasa waktu telah kami lewati, gerbang kota makkahpun mulai
terlihat.
|
Masjidil Haram - Makkah al Mukarama |
Bus pun tiba di parkiran hotel, yang pada saat itu kami menggunakan
hotel, Swissotel Makkah, sebuah hotel bintang 5 dengan jarak sangat dekat
dengan Masjidil Haram, hanya 200M.
|
Suasana makan pagi di swissoteh makkah |
Kami check in
hotel, makan malam FoodCourt di komplek zam – zam tower dan istirahat
sebentar hingga pukul 11.30 waktu makkah, kami menuju ka’bah untuk
melaksanakan Tawaf qudum (tawaf pertama kali), tapi sebelum tawaf, kami
sholat mahgrib dan isya terlebih dulu di Masjidil Haram, kemudian lanjut ke
areal tawaf.
Semua jamaah dapat mengikutinya dengan tertib dan khusyu’,
hingga tak terasa 7 putaran terselesaikan kurang dari 45 menit.
|
Teras al Haram - Makkah |
Setelah
sholat sunnah tawaf di belakang Maqom Ibrahim, kami melanjutkan ke tempat
Sa’i untuk melakukan sa’i, di areal sa’i kelompok kami adalah kelompok
terbesar dari kelompok kelompok yang ada di areal sa’i saat itu, sehingga
kami sangat mendominasi pelaksanaan sa’i terutama saat kami mengucapkan
kalimat kalimat thaybah secara bersamaan dan bernada harmonis, serempak,
menggema, membuat merinding semua orang yang ada di tempat itu, semua bibir
bibir para jamaah yang lain pun ikut terbawa alunan Tasbih, Tahmid, Tahlil
dan Takbir yang kami kumandangkan.
Satu jam
sebelum adzan subuh, alhamdulillah semua ritual umrah (Tawaf, Sa’i,
|
Suasana Tawaf |
Tahalul)
dapat kami selesaikan.
Kami bertahan
di masjid hingga waktu subuh tiba, dan setelah sholat subuh usai, kami
kembali ke hotel dan sarapan pagi di hotel dengan menu yang sangat luar biasa,
semua apa yang kita mau ada di restoran swissotel itu, masyaa Allah
Tabarakallah...
Hari pertama
di kota Makkah
|
al haram makkah |
Selesai
sarapan, semua jamaah kembali ke kamar masing – masing untuk istirahat,
setelah semalam suntuk melaksanakan ibadah Umrah.
Hari pertama
di kota Makkah berlalu, belum ada acara khusus karena memang keadaan jamaah
sangat letih. Dhuhur, ashar, mahgrib dan Isya di kerjakan di Masjidil Haram,
tibalah makan malem.
Makan malam
dan makan siang kami memang tidak berada di dalam hotel dimana
|
al haram makkah |
kami menginap,
tapi di areal FoodCourt di komplek zam – zam tower, tepatnya di gerainya
Grapari Telkomsel, para jamaah sangat enjoy di tempat ini, pasalnya mereka
mendapatkan menu asli Indonesia, ada gado-gado, ada ikan teri, ada tempe,
tahu dan minuman teh, kopi, teh es dan buah segar semacam apel dll, tapi ada
juga yang bilang agak jauh dari hotel tempat menginap.
Hari kedua di
makkah
Hari ini
adalah hari dimana di jadwal untuk ziarah sekitar kota Makkah, jabal tsur,
jabal nur, arafah, mina dan muzdalifah. Semua jamaah sudah kami infokan sejak
semalam, agar setelah sarapan untuk langsung berkumpul di Lobby Hotel, karena
kami akan melaksanakan Ziarah dan berangkat tepat pukul 08.00 waktu Makkah.
|
Ziarah Makkah |
Qadarullah,
ada kesalahan info antara penyedia LA dengan pihak hotel perihal izin masuk
bus ke hotel. Seharusnya bus yang akan masuk ke hotel sehari sebelumnya harus
menyerahkan nomor mobil yang akan masuk ke hotel keesokan harinya. Karena
nomor bus kami belum sampai di tangan pihak scurity hotel pada hari itu, bus tidak
bisa masuk ke hotel, dan akhirnya acara Ziarah kami undur hari berikutnya.
Bisa di tebak, sebagian jamaah kecewa atas kejadian ini, kamipun segera minta
maaf kepada seluruh jamaah atas tercancelnya acara Ziarah ke hari berikutnya.
Hari ketiga
di Makkah
|
Jabal Nur |
Hari ini
adalah hari dimana di jadwal untuk ziarah sekitar kota Makkah tiba sebagai
ganti yang seharusnya ziarah di laksanakan di hari ke 2, adapun Ziarah
meliputi jabal tsur, jabal nur, arafah, mina dan muzdalifah. Namun kegiatan
ini terpaksa kami lakukan selepas dhuhur, ini pun permintaan dari pihak
Bus-nya dengan alasan kalau pagi hawatir bus tidak bisa masuk.
Jabal Nur
|
jabal Nur Makkah |
Bukit
ini pun menjadi favorit umat Islam yang datang ke Makkah. Di bukit inilah,
Rasulullah SAW menerima wahyu pertama (QS al-Alaq [96]:1–5). Rasulullah
menerima wahyu tersebut ketika sedang bertafakur di sebuah gua kecil di bukit
ini yang dinamakan Gua Hira. Turunnya wahyu ini sekaligus meng ukuhkan
Rasulullah sebagai utusan Allah.
Jabal Nur terletak sekitar lima kilometer di utara Makkah
atau di sebelah kiri perjalanan saat menuju Arafah.
Tinggi puncak Jabal Nur
kira-kira 200 meter dan untuk mendakinya dibutuhkan waktu sekitar dua jam. Di
kawasan Jabal Nur dan Gua Hira tidak terdapat tanaman apa pun. Sejauh mata
memandang, yang ada hanya barisan bebatuan besar.
Gua Hira yang dalam dan
sempit terletak di belakang dua buah batu besar. Tinggi gua sekitar dua meter
dan luasnya hanya cukup untuk tidur tiga orang berdampingan.
Jabal Tsur
|
jabal Tsur makkah |
Tak hanya Jabal Rahmah dan Jabal Nur, Jabal Tsur pun
senantiasa menarik minat para jamaah haji maupun umrah untuk mengunjungi bahkan
mendakinya. Butuh waktu sekitar satu jam 45 menit untuk mendaki bukit yang
tersusun atas bebatuan terjal ini. Di salah satu puncak bukit ini terdapat Gua
Tsur.
Gua Tsur merupakan tempat perlindungan Rasulullah SAW dan
sahabatnya, Abu Bakar ash-Shiddiq, dari kejaran kaum kafir Quraisy. Kala itu,
pada 622 Masehi, Rasulullah berniat hijrah ke Madinah untuk mencari tempat
penyebaran Islam yang lebih kondusif. Dalam kondisi terdesak, Rasulullah dan
Abu Bakar memilih berlindung di Gua Tsur. Di gua yang berada di puncak Jabal
Tsur nan tandus itulah Rasulullah dan Abu Bakar berlindung selama tiga hari
tiga malam.
Jabal Rahmah
|
jabal Rahmah |
Jabal Rahmah (Bukit Kasih Sayang) merupakan salah satu
tempat paling mengesankan dan menarik untuk didatangi.
Disebut Jabal Rahmah
karena di tempat inilah manusia pertama, yakni Adam dan Hawa, bertemu setelah
sekian puluh (ada yang menyebut ratusan) tahun terpisah sejak dikeluarkan dari
surga. Keduanya bertemu di Jabal Rahmah.
Bukit ini terletak di Arafah, sekitar 25 kilometer
sebelah tenggara Kota Makkah. Sementara, lokasi pertemuan kembali nenek moyang
umat manusia itu ditandai dengan sebuah tugu (monumen) berwarna putih. Bahkan,
menurut sejumlah kalangan, pertemuan antara Nabi Adam dan Hawa itu senantiasa
diperingati oleh Nabi Adam yang kemudian diteruskan oleh keturunannya sampai
sekarang ini. Pada musim haji, Jabal Rahmah senantiasa ramai dikunjungi para
jamaah.
Hari ke 4 di
makkah
Hari ke 4 di
Makkah adalah hari terakhir dimana kami berada di tanah Haram, kami harus
berkejaran dengan waktu karena jarak antara airport dengan schedule
penerbangan sangat sempit, maka kami memadatkan kegiatan di hari terakhir
ini.
|
al haram - makkah al Mukaramah |
Diantaranya,
tawaf wada’ kami lakukan secara bersambung seusai umrah ke 2 usai. Dan
Alhamdulillah, kurang lebih jam 01 dini hari semua kegiatan dapat kami
laksanakan dengan baik.
Adapun koper
– koper jamaah sudah ada di depan pintu masing – masing pada pukul 02 dini
hari dan tepat pukul 4 semua koper sudah ada di lobby dan masuk ke Bus.
Dan pada
pukul 04.45 kami meninggalkan makkah menuju jeddah, satu jam kemudian kami
sampai di sebuah masjid bersamaan waktu subuh tiba, kami sholat subuh
berjamaah di masjid dalam perjalanan menuju jeddah.
Kurang lebih
20 menit sebelum sampai bandara kami berpisah dengan para Muthawief dan sekaligus
membagikan sarapan pagi, kami sarapan di atas bus sebelum sampai bandara.
Alhamdulillah
pada pukul 08 pagi kami telah sampai di bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Proses check in dan bagasi berjalan lancar dan pada pukul 09.30 kami sudah
berada di dalam ruang tunggu dan siap memasuki pesawat.
Dan pada
pukul 12.360 kami sudah berada di dalam pesawat siap menunggu take off, pada
pukul 12.55 waktu Saudi Arabia.
Kurang lebih
9 jam berlalu, kami sampai di Bandara Soekarno Hatta Tangerang pada pukul 02
dini hari, dan proses Imigrasi dan bagasi, subuh kami sudah keluar dari
bandara.
Jamaah dari
tegal, menunggu Bus bersama koordinatornya, dan jamaah Lampung menunggu schedule
pesawat domestiknya. Kami melanjutkan perjalanan menuju kediaman kami di
Bekasi.
Alhamdulillahirobbil
‘alamin...
|
Terminal kedatangan bandara soetta - Jakarta |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar