Sahabat, tak
ada satu pun manusia yang menginginkan kegagalan, semua ingin sebaliknya. Tapi
tak satupun manusia dapat menolak kegagalan, sebab ia hadir dalam setiap milio
kehidupan. Kegagalan adalah ukuran-ukuran yang tak pernah baku takarannya.
Setiap orang berbeda. Setiap zaman berbeda. Setiap tempat berbeda. Karenanya
kegagalan selalu memilki makna yang berbeda…
Tak
selamanya individu selalu baik dan benar tanpa membuat kesalahan, tanpa pernah
mengalami kegagalan. Ada kalanya, individu berbuat salah atau keliru bersikap
yang membuatnya terpuruk pada suatu keadaan dan akhirnya gagal dalam sebuah
pencapaian.
Jika individu mulai merasa terpuruk, waktunya
menyemangati diri sendiri dengan mencoba tehnik self talk . Inilah yang dilakukan banyak
motivator muda dan aku pun mulai mencobanya melakukan seperti mereka ketika aku down.
Ber-doa itu
pasti, ketika kita sedang di rundung penderitaan cendrung lembaran – lembaran doa
yang hendak kita munajadkan ke hadapan-Nya lebih banyak di banding saat kita
sedang Happy.
Di samping
doa, self talk menjadi sebuah alternative
untuk mengatasi keterpurukan, namun
kadangkala, berbicara kepada diri sendiri tak memberikan hasil positif. Tak
sedikit orang yang justru menyalahkan diri sendiri, dan menambahkan beban diri
saat kondisinya terpuruk. Untuk mengatasi hal ini, kita tidak cukup hanya berbicara kepada
diri sendiri saja tapi yang di maksud adalah berbicaralah dengan diri sendiri
secara positif. Caranya, ganti kualitas pertanyaan kepada diri sendiri.
"Jangan
tanya mengapa musibah ini terjadi, karena pertanyaan ini hanya akan memojokkan
diri sendiri. Ganti pertanyaan ini dengan apa pelajaran positif yang bisa
didapatkan dari musibah ini. Jangan pernah menanyakan mengapa, tetapi fokuslah
pada pertanyaan (hikmah) , ada apa dari setiap masalah atau keterpurukan yang
kita alami…”
Selanjutnya,
mulailah melakukan sesuatu untuk memutus jeda saat mengalami keterpurukan.
Tetaplah bergerak, berpikir dan memutuskan dengan cepat. "sebenarnya
Jeda akan membuat diri semakin down,"namun meski begitu, bukan lantas
bergerak cepat membuatmu (terkesan) terburu-buru mengambil langkah. Sehebat
apapun kita, kita butuh seorang Penasehat, Supporter, atau minimal sahabat
dekat sebagai teman bicara yang bisa kita jadikan sebagai control pergerakan
kita agar tarus terarah. Jangankan aku, orang sukses saja punya orang
kepercayaan atau mentor sebagai tempat meminta pertimbangan atau second
opinion. Inilah gunanya partner dan setiap orang harus punya partner, tak
terkecuali aku…
Self talk
dan memiliki partner tempat berdiskusi, keseimbangan inilah yang membuat
seseorang mampu bangkit dari keterpurukan, dari kegagalan atau memulihkan diri
setelah melakukan kesalahan…
“Lupakan tentang konsekuensi dari
kegagalan. Kegagalan hanya perubahan arah sementara untuk mengarahkan anda
lurus ke arah kesuksesan anda”
(Denis Waitley)
Kegagalan
yang menyebabkan kita tahu penyebabnya adalah hikmah…
Kegagalan
yang mengingatkan kita pada keterbatasan diri adalah hikmah…
Kegagalan
yang menyadarkan kita tentang kerendahan hati adalah hikmah…
Kegagalan
yang menuntun kita pada jalan kesuksesan adalah hikmah…
Kegagalan
yang menyelamatkan kita dari keterlanjuran adalah hikmah…
Kegagalan
yang mengingatkan kita pada Robbul Izzati, adalah hikmah…, dan,
Dibalik
kegagalan, selalu ada hikmah…
“Beda antara orang – orang sukses dan
orang – orang lainnya bukan pada kurangnya kekuatan, juga bukan pada kurangnya
pengetahuan tapi dari kurangnya kemauan” (Vince Lombardi)
Semoga aku
dan kalian semua menjadi orang – orang yang pernah GAGAL namun mampu bangkit
kembali, BUKAN orang – orang yang TAK pernah GAGAL karena tak pernah MENCOBA…
اللهم يسّر
و لا
تعسر
Tebet City,
11 Mei 2013
Abie
Sabiella
Tidak ada komentar:
Posting Komentar