Jumat, 19 Januari 2018

CATATAN PERJALANAN UMRAH




Masjid Nabawi - Madinah al Munawarah

Perjalanan Umrah 3 Des’ 2017

Pendahuluan

Bicara tentang ibadah Umrah, bukan hanya bicara soal peribadahan dalam arti khusus yakni tentang tata cara ibadah, syarat dan rukun ibadah, atau hukum-hukum yang terkait dengan keabsahan ibadah tersebut, namun banyak hal yang turut yang menjadi sebab lancar dan tertibnya sebuah Ibadah Umrah itu terlaksanakan.
Masjidil haram - Makkah al Mukaramah

Diantara hal-hal yang harus diperhatikan khususnya bagi penyelenggara Ibadah umrah ini adalah soal kesiapan akomodasi yang meliputi kepastian penerbangan, transportasi di tanah suci dan guide atau muthawief yang membawa jalannya Ibadah umrah ini.

Dan kami dari Dava Laita Tour & Travel berusaha konsen untuk itu semua demi kenyamanan dan kesempurnaan Ibadah Umrah pada Jamaah kami.

Pelaksanaah Kegiatan (Ibadah Umrah)

Terminal 3 bandara soekarno - hatta Jakarta
Kami dari Dava Laita Tour & Travel memberangkatkan Group Umrah pada tanggal 3 s/d 11 Desember 2017, dengan jumlah jamaah sebanyak 90 orang jamaah, yang terbagi menjadi 3 kelompok besar yakni kelompok Tegal, kelompok Lampung dan Jakarta, sekalipun ada beberapa orang yang berasal dari Solo dan Surabaya yang bergabung kedalam kelompok Tegal.

Dari domisili masing – masing, Tegal, Lampung dan Jakarta menuju ke satu titik kumpul yakni di Bandara Soekarno – Hatta, tepatnya di Lounge Umroh 632 di kawasan Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Pengumpulan bagasi, pembagian passport berikut boarding pass, pembagian ID Card jamaah, dan pengelompokan group serta penyelesaian administrasi di lakukan di tempat ini sebelum waktu keberangkatan yang tiba pada  pukul 16.00 wib.

Imigrasi bandara soetta - Jakarta
Proses imigrasi dan lain – lain di bandara soekarno – Hatta hingga take off pesawat menjadi urutan cerita perjalanan berikutnya.

Saudi Air line menjadi pilihan kami dalam perjalanan kali ini bukan tanpa alasan, disamping harga ticketnya yang cukup bersaing, route perjalanan tanpa transit, kondisi pesawat yang cukup bagus, fasilitas yang sangat memadai di tambah crew yang lumayan ramah, menjadikan perjalanan ini makin bertambah nyaman.

 
Saudi Arabian air line
Maka terbanglah pesawat yang kami tumpangi ini menyusuri cakrawala hingga sembilan jam tak terasa kami lalui.

Tepat pukul 22.00 waktu jeddah, kaptain pilot mengumumkan bahwa pesawat akan melakukan pendaratan (landing), di Bandara International King Abdul Aziz Jeddah. 

Wajah kami, khususnya para jamaah pun terlihat cerah merona, karena kami telah sampai di daratan timur tengah – Arab Saudi, dimana di hamparan tanah inilah terdapat 2 kota yang akan kami ziarahi, makkah al mukaramah dan madinah al munawarah.

King Abdul Aziz Air Port - Jeddah
Proses Imigrasi kedatangan di Bandara King Abdul Aziz pun berjalan lancar, hingga kami keluar dari areal bandara dan bertemu dengan rekan – rekan crew yang menjemput kami.
Suasana di Bus bandara KAA Jeddah
Tak lama menunggu, bus yang akan membawa kami ke kota madinahpun tiba, kembali kami mengarahkan para jamaah untuk menaiki bus sesuai dengan kelompok yang telah di sepakati di jakarta.


Imigrasi Jeddah
Bus pun segera melaju menuju madinah, armada bus yang kami pake adalah “DALLAH”, sebuah armada bus yang berpengalaman dengan jumlah bus yang sangat banyak dan fasilitasnyapun sangat bagus. 

Dallah Transportation

Udara dingin menemani sepanjang perjalanan, hingga sampailah kami di sebuah Rest area (masjid) kami pun turun untuk melakukan sholat Isya bagi yang belum melaksanakan ketika di pesawat, kemudian di lanjutkan dengan makan malam, karena perjalanan masih cukup lama untuk sampai di kota Madinah.

Kurang lebih 150 km lagi, akhirnya kami memutuskan untuk menunggu waktu subuh di tempat yang sama, kami-pun sholat subuh berjamaah di masjid di rest area tersebut.

Pukul 08.00 batas kota Madinah terlihat dari kejauhan, makin berbunga-bunga wajah kami semuanya, kota Nabi di depan mata.

Fajar di kota Madinah al Munawarah

Allahumma Shali ala Muhammad, waala ali Muhammad...

Kami ucapkan doa masuk kota, tibalah kita di kotanya para sahabat, kota yang sangat indah, damai dan menentramkan hati.

Madina al Munawarah
Tak lama dari gerbang kota, nampak menara – menara tinggi menjulang, itulah menara masjid Nabi Shalallahualaihi wassalam, masjid Nabawi. Akhirnya bus yang kami tumpangipun menepi dan berhenti di sebuah Hotel yang berlabel nama Jiwar al saqeefa, sebuah hotel bintang 4 di kota madinah, hotelnya cukup bagus, masih agak baru semua fasilitasnya, dan jaraknyapun tidak terlalu jauh dari masjid Nabawi, kisaran 300m.

Jewar el saqefa Hotel - Madinah
Kami segera turun dari bus dan kumpul di lobby hotel, menunggu pembagian kunci kamar hotel.

Ada sedikit masalah dalam proses checkin hotelnya, karena ternyata di kota madinah ini tidak ada perwakilannya untuk urus hotel, sehingga kami memerlukan waktu sedikit lama untuk mendapatkan kunci kamar, sambil menunggu kunci, jamaah kami arahkan ke restoran hotel untuk makan pagi, alhamdulillah, menunggu pun tidak begitu terasa karena di isi dengan sarapan pagi.


Serambi Masjid Nabi
Setelah pihak hotel mendapat konfirmasi dari penyedia LA, maka kami mulai mendapatkan kunci kamar, mula mula kami hanya mendapat 15 kamar, baru beberapa lama kemudian semua kunci kamar kami dapatkan, sejumlah 23 kamar dengan rincian 22 kamar quad dan 1 kamar double. Sekalipun harus menunggu kurang lebih lebih 1,5 jam kami menunggu untuk dapat memasuki kamar, kami sadari betul lagi – lagi ini kami anggap sebagai ujian kesabaran yang memang sangat di butuhkan dalam perjalanan Ibadah ini.

Kamipun isrirahat sekedar melepas lelah dan ke toilet, karena kami harus membereskan koper koper jamaah yang ada di satu lantai di hotel itu, dan membantu para jamaah mengantar koper – kopernya ke kamar masing – masing.

Sholat dhuhur di Masjid Nabawi

Hari pertama di Madinah 
 
Hari pertama sholat dhuhur di Masjid Nabawi, jelas berbeda sholat dhuhur di Masjid Nabi dengan sholat di masjid – masjid yang lain, karena sholat di masjid Nabawi memiliki keutamaan 1000 kali lipat di banding masjid yang lain.

Mengenal  Masjid Nabawi dan sekitarnya

Selesai sholat dhuhur, langsung kembali ke hotel untuk makan siang, nah untuk kali ini, di hotel Jiwar al saqeefa agak lain, antrian makannya lumayan panjang, untuk mendapatkan seporsi makan siang harus sabar antri kurang lebih 20 sampai 30 menit, itu juga kalau tidak kehabisan Nasi dan lauk pauknya, sepertinya pihak hotel kewalahan untuk menjamu tamu sebanyak itu, hotel sih bagus, hanya saja ruang makan dan juga kamar tidak cukup luas, sehingga membuat tidak nyaman para jamaah Umrah khususnya
.
Perbanyak ibadah di Masjid Nawawi

Setelah makan siang, acara bebas, jamaah kami berikan waktu untuk menikmati suasana kota madinah di hari pertama, namun sebagian ada juga yang istirahat sebagai persiapan untuk ibadah malam (qiyamulail dll).

Ashar, mahgrib, Isya di masjid Nabawi, ba’da Isya, makan malam, selanjutnya jamaah kami bawa untuk ziarah ke raudhah, sholat sunnah tahiyatul masjid, berdoa kemudian kami lanjutkan ziarah ke makam Nabi shalallahualaihi wassalam, sahabat abu bakar as shidik dan makam sahabat ummar bin khatab. Jelang tengah malam kami kembali ke hotel untuk istirahat.

Ziarah seputar kota madinah

Masjid Quba
Hari kedua di Madinah

Hari kedua di madinah, kami isi dengan ziarah seputar kota madinah, tempat yang pertama kali kami kunjungi adalah masjid quba, kenapa masjid quba,


Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ تَطَهَّرَ فِي بَيْتِهِ ثُمَّ أَتَى مَسْجِدَ قُبَاءَ فَصَلَّى فِيهِ صَلَاةً كَانَ لَهُ كَأَجْرِ عُمْرَةٍ

Barangsiapa bersuci di rumahnya kemudian mendatangi masjid Quba dan shalat di dalamnya, maka ia akan mendapatkan pahala umrah. [HR. ibnumajah No.1402].

Pasar Qorma - Madinah
Kemudia ziarah di lanjutkan ke kebun qurma dan ke jabal uhud, dan kami melewati masjid Qiblatain sebelum sampai ke jabal uhud.Sesampai di uhud kami turun di lembah uhud untuk berziarah ke makam para suhada uhud, dimana disini ada Paman Nabi yakni Hamzah bin abdul muthalib radhiallahuan yang sahid di lembah ini.

jabal uhud - Madinah

Jabal Uhud

Jabal Uhud di Madinah, Arab Saudi sering menjadi destinasi para wisata religi jamaah umrah atau haji dari berbagai penjuru dunia. Pengunjung bisa mengenang Perang Uhud dan perjuangan Nabi Muhammad SAW pada waktu di sana.
Jabal Uhud adalah sebuah gunung yang berjarak sekitar 5 km dari pusat kota Madinah. Terletak di pinggir jalan lama Madinah-Mekah dan merupakan bukit terpanjang di Madinah yang membentang 7 km.

Nama Jabal Uhud bisa diartikan sebagai bukit yang keberadaannya menyendiri karena uhud artinya ‘Penyendiri’. Berbeda pada umumnya bukit dan gunung di Madinah yang saling menyambung, Jabal Uhud tidak bersambungan.

Sebuah riwayat juga menceritakan, Rasulullah SAW pernah menaiki puncak Uhud bersama Sayyidina Abu Bakar RA, Sayyidina Usman bin Affan RA dan Sayyidina Umar al Faruq RA. Setelah mereka itu mempunyai kesempatan untuk bisa berada di puncak, mereka merasakan Gunung Uhud itu bergetar.

Rasulullah kemudian kakinya di hentakkan dan bersabda: Tenanglah kamu Uhud. Di atasmu sekarang adalah Rasulullah dan orang yang selalu membenarkannya dan dua orang yang akan mati syahid. Tak lama kemudian setelah itu Uhud berhenti bergetar. Demikianlah tanda kecintaan dan kegembiraan Uhud menyambut Rasulullah.


Uhud merupakan kawasan perang besar antara kaum Muslim dengan kafir Quraisy yang peristiwanya akan selalu dikenang hingga akhir masa. Jabal Uhud, tidaklah begitu besar, tingginya kira 2 1.050 meter.

Di lembah bukit ini pernah terjadi sebuah perang yang begitu dasyat antara kaum muslimin sebanyak 700 orang untuk melawan kaum musyrikin Mekah sebanyak 3000 orang. Dalam pertempuran itu kaum muslimin yang gugur (mati) mencapai 70 orang syuhada, antara lain Hamzah bin Abdul Munthalib pamannya Nabi Muhammad SAW.

Perang uhud terjadi pada tahun ke 3 H, waktu kaum musyrikin Mekah telah tiba di perbatasan Madinah, umat Islam mengadakan musyawarah bersama para sahabatnya yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW. Banyak para sahabat yang memberikan usulan atau masukan agar umat Islam menyosong kedatangan musuh di luar kota Madinah, usul ini pun akhirnya disetujui oleh Nabi Muhammad SAW.

Beberapa orang yang bertugas sebagai pemanah ditempatkan di atas gunung Uhud, untuk mengadakan dari berbagai serangan yang ada apabila kaum musyrikin mulai menggempur kedudukan umat Islam.

Dalam perang yang dasyat itu berlangsung akhirnya umat Islamlah yang mendapat kemenangan gemilang, para pemanah umat Islam yang ditempatkan di atas gunung Uhud, setelah melihat barang-barang yang ditinggalkan oleh para musuh ada beberapa di antara mereka yang menginggalkan pos untuk turut mengambil barang-barang itu padahal Nabi Muhammad SAW sudah memberikan instruksi agar tidak meninggalkan pos meski terjadi sesuatu apapun itu.

Adanya pengosongan pos oleh pemanah tersebut digunakan oleh Khalid bin Walid (sebelum dia masuk agama Islam) dia adalah seorang ahli strategi yang memimpin tentara berkuda, menggerakkan para tentaranya kembali untuk menyerang kembali sehingga umat Islam mengalami kekalahan yang jumlahnya tidak sedikit yaitu sampai 70 orang sahabat gugur sebagai syuhada, di antaranya yaitu paman Nabi, Hamzah bin Abdul Muththalib, yang diberi gelar dengan sebutan Asa¬dullah wa Asadur Rasul (Singa Allah dan Rasul-Nya), Mush’ab bin Umair, dan Abdullah bin Jahsyin.

Para syuhada itu dimakamkan di tempat dimana mereka gugur (mati), di sekitar Jabal Uhud. Nabi SAW merasakan kesedihan yang amat mendalam atas kematian pamannya tersebut.

Kematian paman nabi ini, dikarenakan oleh ulahnya Hindun binti Utbah, istri seorang kaum musyrikin, yang memberi upah kepada Wahsyi Alhabsyi, seorang budak, untuk membunuh Hamzah.

Tindakan balas dendam akhirnya dilakukan oleh Hindun, karena ayahnya dibunuh oleh Hamzah pada saat Perang Badar terjadi. Wahsyi dijanjikan akan mendapat kemenangan apabila ia dapat membunuh Hamzah dalam peperangan ini.

Jabal Uhud - Madinah
Nabi Muhammad SAW sendiri dalam peperangan tersebut mendapat luka-luka dan sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai Nabi Muhammad SAW semuanya gugur karena badannya sudah dipenuhi banyak anak panah. setelah perang usai dan kaum musyrikin mengundurkan diri dan kembali ke Mekah, maka Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar mereka yang telah gugur dapat dimakamkan di tempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur beberapa syuhada. Kuburan uhud pada saat ini sudah dikelilingi dengan tembok.

Sebelum dhuhur alhamdulillah, kami telah sampai di hotel kembali, kemudian langsung ke masjid untuk sholat dhuhur di Masjid Nabawi.
Pasar Qurma - Madinah


 
Hari ke tiga di Madinah

Hari ke 3 di Madinah yang merupakan hari terakhir di kota Nabi shalallahualaihi wassalam, selepas subuh seperti biasa, sarapan dan di lanjutkan packing barang – barang, karena tepat pukul 9 pagi seluruh koper jamaah sudah harus berada di depan pintu kamar masing – masing, untuk selanjutnya di bawa oleh bell boy untuk di turunkan ke lobby hotel.

7 Days - Roti pengiring Ziarah
Dhuhur tiba, sebelumnya kami telah intruksikan bahwa seluruh jamaah untuk melakukan sholat dhuhur yang di lanjutkan dengan sholat ashar jamak qasar taqdim, sehingga dalam perjalanan yang panjang menuju makkah kami sudah tenang dengan urusan sholat.

Masjid Dzulhulaifah - Abyar Alie _ Miqat
Tepat puku 14 .00 waktu Madinah selepas makan siang kami check out dari hotel, menuju ke Dzulhulaifah atau abyar alie, untuk Miqat. Pukul 16.30 waktu setempat kami siap Miqat di abyar alie dan bus pun melaju menuju makkah dengan beriring talbiyah.


Perjalanan dari kota madinah menuju kota Makkah bisa ditempuh dalam  waktu 6 jam dengan jarak tempuh 498 KM, Sambil membaca Talbiah.

لبيك اللهم لبيك لبيك لا شريك لك لبيك، إن الحمد والنعمة لك والملك، لا شريك لك 

" Telah aku penuhi panggilan-Mu ya Allah! telah aku penuhi panggilan-Mu. Telah aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi Engkau. Telah aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian, segala nikmat dan kerajaan adalah kepunyaan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu. "

Bus Menuju Makkah al mukaramah

Disepanjang perjalanan kita bisa menyaksikan pemandangan yang begitu menakjubkan, di mana kita akan menempuh perjalanan panjang membelah padang pasir dan hamparan batu-batu yang nyaris sama ukurannya. Hampir semua bukit tidak satupun ditumbuhi pohon yang terlihat hanyalah batu. Tapi sesekali kita bisa melihat rimbunan pohon di kaki-kaki bukit atau di daerah yang datar, disitulah terlihat unta-unta sedang mencari makan. 

Perjalanan menuju makkah
Hikmah perjalanan ini adalah iman yang kuat yang dimiliki oleh Rasulullah dan para sahabatnya ternyata bisa menaklukan medan berat  menempuhnya dengan naik unta atau berjalan kaki dan tentu saja bisa sampai berhari-hari sampai di Madinah. 

Tetapi kita yang menaiki kendaraan dengan pasilitas AC terkadang cengeng, manja, sedikit kelelahan malas untuk memperbanyak ibadah karena harus berjalan jauh ke Masjidil Haram, 

Subhanallah...


Tiba di Makkah

Setelah kurang lebih 6 jam, tak terasa waktu telah kami lewati, gerbang kota makkahpun mulai terlihat. 

Masjidil Haram - Makkah al Mukarama
Bus pun tiba di parkiran hotel, yang pada saat itu kami menggunakan hotel, Swissotel Makkah, sebuah hotel bintang 5 dengan jarak sangat dekat dengan Masjidil Haram, hanya 200M.
Suasana makan pagi di swissoteh makkah

Kami check in hotel, makan malam FoodCourt di komplek zam – zam tower dan istirahat sebentar hingga pukul 11.30 waktu makkah, kami menuju ka’bah untuk melaksanakan Tawaf qudum (tawaf pertama kali), tapi sebelum tawaf, kami sholat mahgrib dan isya terlebih dulu di Masjidil Haram, kemudian lanjut ke areal tawaf. 

Semua jamaah dapat mengikutinya dengan tertib dan khusyu’, hingga tak terasa 7 putaran terselesaikan kurang dari 45 menit.
Teras al Haram - Makkah

Setelah sholat sunnah tawaf di belakang Maqom Ibrahim, kami melanjutkan ke tempat Sa’i untuk melakukan sa’i, di areal sa’i kelompok kami adalah kelompok terbesar dari kelompok kelompok yang ada di areal sa’i saat itu, sehingga kami sangat mendominasi pelaksanaan sa’i terutama saat kami mengucapkan kalimat kalimat thaybah secara bersamaan dan bernada harmonis, serempak, menggema, membuat merinding semua orang yang ada di tempat itu, semua bibir bibir para jamaah yang lain pun ikut terbawa alunan Tasbih, Tahmid, Tahlil dan Takbir yang kami kumandangkan.
 
Satu jam sebelum adzan subuh, alhamdulillah semua ritual umrah (Tawaf, Sa’i,
Suasana Tawaf
Tahalul) dapat kami selesaikan.


Kami bertahan di masjid hingga waktu subuh tiba, dan setelah sholat subuh usai, kami kembali ke hotel dan sarapan pagi di hotel dengan menu yang sangat luar biasa, semua apa yang kita mau ada di restoran swissotel itu, masyaa Allah Tabarakallah...

Hari pertama di kota Makkah

al haram makkah
Selesai sarapan, semua jamaah kembali ke kamar masing – masing untuk istirahat, setelah semalam suntuk melaksanakan ibadah Umrah.
Hari pertama di kota Makkah berlalu, belum ada acara khusus karena memang keadaan jamaah sangat letih. Dhuhur, ashar, mahgrib dan Isya di kerjakan di Masjidil Haram, tibalah makan malem.




Makan malam dan makan siang kami memang tidak berada di dalam hotel dimana 

al haram makkah
kami menginap, tapi di areal FoodCourt di komplek zam – zam tower, tepatnya di gerainya Grapari Telkomsel, para jamaah sangat enjoy di tempat ini, pasalnya mereka mendapatkan menu asli Indonesia, ada gado-gado, ada ikan teri, ada tempe, tahu dan minuman teh, kopi, teh es dan buah segar semacam apel dll, tapi ada juga yang bilang agak jauh dari hotel tempat menginap.

Hari kedua di makkah

Hari ini adalah hari dimana di jadwal untuk ziarah sekitar kota Makkah, jabal tsur, jabal nur, arafah, mina dan muzdalifah. Semua jamaah sudah kami infokan sejak semalam, agar setelah sarapan untuk langsung berkumpul di Lobby Hotel, karena kami akan melaksanakan Ziarah dan berangkat tepat pukul 08.00 waktu Makkah.
Ziarah Makkah
Qadarullah, ada kesalahan info antara penyedia LA dengan pihak hotel perihal izin masuk bus ke hotel. Seharusnya bus yang akan masuk ke hotel sehari sebelumnya harus menyerahkan nomor mobil yang akan masuk ke hotel keesokan harinya. Karena nomor bus kami belum sampai di tangan pihak scurity hotel pada hari itu, bus tidak bisa masuk ke hotel, dan akhirnya acara Ziarah kami undur hari berikutnya. Bisa di tebak, sebagian jamaah kecewa atas kejadian ini, kamipun segera minta maaf kepada seluruh jamaah atas tercancelnya acara Ziarah ke hari berikutnya.

Hari ketiga di Makkah


Jabal Nur
Hari ini adalah hari dimana di jadwal untuk ziarah sekitar kota Makkah tiba sebagai ganti yang seharusnya ziarah di laksanakan di hari ke 2, adapun Ziarah meliputi jabal tsur, jabal nur, arafah, mina dan muzdalifah. Namun kegiatan ini terpaksa kami lakukan selepas dhuhur, ini pun permintaan dari pihak Bus-nya dengan alasan kalau pagi hawatir bus tidak bisa masuk.



Jabal Nur 


jabal Nur Makkah
Bukit ini pun menjadi favorit umat Islam yang datang ke Makkah. Di bukit inilah, Rasulullah SAW menerima wahyu pertama (QS al-Alaq [96]:1–5). Rasulullah menerima wahyu tersebut ketika sedang bertafakur di sebuah gua kecil di bukit ini yang dinamakan Gua Hira. Turunnya wahyu ini sekaligus meng ukuhkan Rasulullah sebagai utusan Allah.

Jabal Nur terletak sekitar lima kilometer di utara Makkah atau di sebelah kiri perjalanan saat menuju Arafah. 


Tinggi puncak Jabal Nur kira-kira 200 meter dan untuk mendakinya dibutuhkan waktu sekitar dua jam. Di kawasan Jabal Nur dan Gua Hira tidak terdapat tanaman apa pun. Sejauh mata memandang, yang ada hanya barisan bebatuan besar. 


Gua Hira yang dalam dan sempit terletak di belakang dua buah batu besar. Tinggi gua sekitar dua meter dan luasnya hanya cukup untuk tidur tiga orang berdampingan.

 



Jabal Tsur 


jabal Tsur makkah

Tak hanya Jabal Rahmah dan Jabal Nur, Jabal Tsur pun senantiasa menarik minat para jamaah haji maupun umrah untuk mengunjungi bahkan mendakinya. Butuh waktu sekitar satu jam 45 menit untuk mendaki bukit yang tersusun atas bebatuan terjal ini. Di salah satu puncak bukit ini terdapat Gua Tsur.

Gua Tsur merupakan tempat perlindungan Rasulullah SAW dan sahabatnya, Abu Bakar ash-Shiddiq, dari kejaran kaum kafir Quraisy. Kala itu, pada 622 Masehi, Rasulullah berniat hijrah ke Madinah untuk mencari tempat penyebaran Islam yang lebih kondusif. Dalam kondisi terdesak, Rasulullah dan Abu Bakar memilih berlindung di Gua Tsur. Di gua yang berada di puncak Jabal Tsur nan tandus itulah Rasulullah dan Abu Bakar berlindung selama tiga hari tiga malam.

Jabal Rahmah 

jabal Rahmah

Jabal Rahmah (Bukit Kasih Sayang) merupakan salah satu tempat paling mengesankan dan menarik untuk didatangi. 

Disebut Jabal Rahmah karena di tempat inilah manusia pertama, yakni Adam dan Hawa, bertemu setelah sekian puluh (ada yang menyebut ratusan) tahun terpisah sejak dikeluarkan dari surga. Keduanya bertemu di Jabal Rahmah.
 

 
Bukit ini terletak di Arafah, sekitar 25 kilometer sebelah tenggara Kota Makkah. Sementara, lokasi pertemuan kembali nenek moyang umat manusia itu ditandai dengan sebuah tugu (monumen) berwarna putih. Bahkan, menurut sejumlah kalangan, pertemuan antara Nabi Adam dan Hawa itu senantiasa diperingati oleh Nabi Adam yang kemudian diteruskan oleh keturunannya sampai sekarang ini. Pada musim haji, Jabal Rahmah senantiasa ramai dikunjungi para jamaah. 

 
 
Hari ke 4 di makkah

Hari ke 4 di Makkah adalah hari terakhir dimana kami berada di tanah Haram, kami harus berkejaran dengan waktu karena jarak antara airport dengan schedule penerbangan sangat sempit, maka kami memadatkan kegiatan di hari terakhir ini.

 
al haram - makkah al Mukaramah
Diantaranya, tawaf wada’ kami lakukan secara bersambung seusai umrah ke 2 usai. Dan Alhamdulillah, kurang lebih jam 01 dini hari semua kegiatan dapat kami laksanakan dengan baik.

Adapun koper – koper jamaah sudah ada di depan pintu masing – masing pada pukul 02 dini hari dan tepat pukul 4 semua koper sudah ada di lobby dan masuk ke Bus.

Dan pada pukul 04.45 kami meninggalkan makkah menuju jeddah, satu jam kemudian kami sampai di sebuah masjid bersamaan waktu subuh tiba, kami sholat subuh berjamaah di masjid dalam perjalanan menuju jeddah.
Kurang lebih 20 menit sebelum sampai bandara kami berpisah dengan para Muthawief dan sekaligus membagikan sarapan pagi, kami sarapan di atas bus sebelum sampai bandara.


Alhamdulillah pada pukul 08 pagi kami telah sampai di bandara King Abdul Aziz Jeddah. Proses check in dan bagasi berjalan lancar dan pada pukul 09.30 kami sudah berada di dalam ruang tunggu dan siap memasuki pesawat.

Dan pada pukul 12.360 kami sudah berada di dalam pesawat siap menunggu take off, pada pukul 12.55 waktu Saudi Arabia.

Kurang lebih 9 jam berlalu, kami sampai di Bandara Soekarno Hatta Tangerang pada pukul 02 dini hari, dan proses Imigrasi dan bagasi, subuh kami sudah keluar dari bandara.

Jamaah dari tegal, menunggu Bus bersama koordinatornya, dan jamaah Lampung menunggu schedule pesawat domestiknya. Kami melanjutkan perjalanan menuju kediaman kami di Bekasi.

Alhamdulillahirobbil ‘alamin...

 
Terminal kedatangan bandara soetta - Jakarta

Kesimpulan

Secara keseluruhan, Alhamdulillah perjalanan Umrah tanggal 03 Desember 2017, berjalan lancar dan nyaman Inshaa Allah.

Jakarta, 14 Desember 2017

Abie Sabiella