Jumat, 10 Oktober 2014

APA SETELAH HAJI



Bismillahirrahmanirrahim...

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, bertaubat dan berlindung kepada-Nya dari kejahatan diri dan keburukan amal perbuatan kita.

Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Saya bersaksi bahwa tiada Rabb yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya juga bersaksi bahwa Muhammad shallallahu alaihi wasallam adalah -hamba dan Rasul-Nya. Beliau diutus oleh Allah dengan membawa petunjuk dan agama yang hak.
 Sungguh beliau telah menyampaikan risalah yang diembannya, beliau telah menunaikan amanah Allah, telah menasehati umatnya dan telah berjihad di jalan Allah dengan sebenar-benarnya jihad hingga beliau kembali kepangkuan rahmat-Nya, meninggalkan ummatnya di atas jalan yang terang benderang, tidak seorangpun yang menyimpang dari jalan itu kecuali pasti akan binasa.

Kami memohon kepada Allah yang Maha Mulia, pemilik Arsy yang agung agar menjadikan kita semua sebagai hamba yang apabila diberi karunia dia bersyukur dan bila diuji dia bersabar dan apabila melakukan kesalahan diapun bersegara menuju ampunan-Nya. Sebagaimana kami memohon agar Allah menjadikan kita hamba - hamba  yang khusyuk dalam beribadah kepada-Nya.

Pembaca sekalian...
Alhamdulillah kita baru saja melaksanakan ibadah haji, muda-mudahan Amal ibadah kita diterima oleh Allah azza wa jalla.

Ibadah haji ibarat madrasah atau pesantren kilat, di dalamnya kita belajar banyak hal, belajar untuk bersabar, belajar untuk  istiqamah dengan menunaikan shalat berjamaah tepat pada waktunya, belajar untuk saling menjaga dan memiliki, belajar untuk saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran dan banyak lagi. Maka sudah seharusnya saat kembali dari madrasah haji tersebut kita bisa berbuat yang lebih atau paling tidak menjaga amalan-amalan yang telah kita lakukan selama berada di tanah suci. Talbiyah kita tidak terputus, bahkan ia tetap menjadi pandu dalam hidup kita. Hanya saja Ucapan "labbaikallah" itu terealiasasi dalam bentuk amal yang nyata dalam memenuhi panggilan Allah dan Rasu-Nya. Allah Azza wa jalla berfirman: "Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul, apabila Rasul mengajak kalian kepada perkara yang bisa memberikan kehidupan kepada kalian.Ketahuilah Allah menghalangi/membatasi antara manusia dan hatinya, dan sungguh hanya kepada-Nya kalian akan dikumpulkan.” (al-Anfal:24)

Ada banyak tafsiran ulama tentang (sesuatu yang bisa memberikan kehidupan kepada kalian)  yang kesemuanya kembali pada makna risalah yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Risalah itulah yang menghidupkan jiwa-jiwa yang mati, mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya. Barang siapa yang tidak memenuhi seruan risalah itu maka Allah akan memalingkan hatinya dari petunjuk. Allah berfirman,
Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (al-Qur’an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat.” (al-An’am: 110)
Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah pun memalingkan hati mereka.” (ash-Shaff: 5)
Semoga Allah menjaga agar hati kita tidak berpaling dari petunjuk-Nya.

Saudaraku...
Di negara kita orang yang telah menunaikan ibadah haji akan menjadi panutan, ucapan dan pandangan-pandangannya di dengar dan diperhitungkan, maka sudah selayaknya kita kembali ke tanah air dengan membawa aqidah yang sahih serta akhlak nabawi sebagai hadiah terbaik  untuk diteladani oleh mereka yang kita tinggalkan selama melaksanakan ibadah haji.

Harus kita sadari bahwa tsabat (teguh) dengan Iman yang baru saja mekar setelah dipupuk selama di tanah suci merupakan tuntutan mutlak bagi setiap muslim yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah. Apalagi bila kita melihat kondisi kehidupan masyarakat kita saat ini, dimana fitnah (ujian) dan godaan baik dalam bentuk syubhat maupun syahwat menyebar dimana-mana. Seolah tak tersisa lagi ruang bagi kita untuk bertahan.  Fitnah yang menjamur tersebut perlahan menggiring sebagian jiwa pada keterasingan kedua, sehingga orang yang berpegang teguh pada agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api. Ditengah kondisi ini, kebutuhan kita akan faktor- faktor yang dapat meneguhkan iman setelah keluar dari madrasah haji lebih besar dari pada kebutuhan kita sebelum menunakan ibadah haji. Perjuangan untuk merealisasikannya pun lebih berat, karena kondisi zaman yang tidak tetap dalam satu kondisi,  nadirnya kawan juang yang mau membantu, ditambah lagi dengan kondisi hati yang suka berbolak balik (taqallub). Dan kita butuh upaya maksimal untuk untuk meneguhkan sesuatu yang mudah terbolak balik itu.

Di antara kasih sayang Allah ta'ala kepada hamba-Nya, Dia menjelaskan di dalam kitab-Nya yang mulia juga melalui sabda Rasul-Nya berbagai sarana yang dapat membuat kita teguh dan istiqomah di atas hidayah-Nya. Di antara sarana sarana itu adalah :

1 . Berpegang teguh kepada Al Qur'an.
Allah azza wa jalla berfirman:

إِنَّ هَذَا الْقُرْءَانَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشّـِرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ اَنَّ لَهُمْ أَجْراً كَبِيراً

"Sesungguhnya Al-Qur'an ini memberi petunjuk ke jalan yang amat betul(agama islam),dan memberikan berita yg menggembirakan orang-orang beriman yang mngerjakan amal-amal sholeh,bahwa mereke beroleh pahala yang besar."(Al-lsra:9)

Al Qur'an merupakan unsur terpenting sebagai peneguh hati, dia merupakan tali Allah yang kuat, cahaya yang akan selalu menerangi jalan setiap hamba. Siapa yang menyeru kepadanya akan ditunjukkan ke jalan yang lurus. Al Qur'an membekali seorang muslim  nilai-nilai yang shahih (benar) diama dengannya dia dapat menilai kondisi disekelilingnya. Al Qur'an juga membekali seorang muslim dengan standar hukum dalam segala hal, sehingga dia tidak ragu dalam menentukan suatu hukum, ucapannya tidak akan kontradiktif walau dalam kondisi yang berbeda. Dan cukuplah kemunduran umat ini sebagai akibat jauhnya Kita dari Al Qur'an.

2. Jujur dalam beriman dan beramal sholeh.
Allah Azza wa Jalla berfirman : "Allah (akan) meneguhkan (iman) orang orang yang beriman dengan ucapan yang teguh pada kehidupan di dunia dan di akhirat, dan Allah (akan) menyesatkan orang-orang yang dzalim dan Allah berbuat apa yang Dia kehendaki" (QS : Ibrahim : 27) Dan firman-Nya : "Dan sesungguhnya kalau mereka melaksanakan pelajaran yang diberikan kepada mereka, tentulah hal itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka)".(QS: An Nisa:66). Hal ini jelas, sebab keteguhan tidak diraih dengan bermalas-malasan dan berpangku tangan. Oleh karena itu Rasulullah Shallahu alaihi wasallam sebagai manusia terbaik yang telah diampuni dosanya di masa lalu dan yang akan datang, tetap senantiasa melaksanakan amal-amal shaleh bahkan Beliau pernah bersabda : "Amalan yang paling dicintai Allah adalah yang dilakukan secara berkesinambungan walaupun amalan itu sedikit." (HR.Bukhari)

3. Menempuh jalan yang benar
Satu-satunya jalan yang wajib di tempuh oleh setiap muslim adalah jalan yang pernah dilalui oleh Rasulullah shallahu alaihi wasallam dan Para shahabatnya -radhiallahu anhum-. Sahabat Irbadh bin Saariyah mengisahkan: " Suatu ketika Rasulullah shallahu alaihi wasallam memberi kami wejangan dengan wejangan yang menggetarkan hati dan membuat air mata kami berderai. Kami lantas berkata :" Wahai Rasulullah.. Seolah-olah ini adalah nasehat perpisahan, maka berilah kami wasiat..! Rasulullah shallahu alaihi wasallam kemudian bersabda : "Kuwasiatkan kepada kalian untuk mendengar dan taat, meski yang memimpin kalian adalah budak Habasyah (ethiophia). Sungguh barang siapa di antara kalian yang diberi umur panjang, maka dia akan melihat perselisihan yang banyak, maka bagi kalian sunnahku dan sunnah Khulafaurrashidiin setelahku, gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Dan berhati-hatilah kalian terhadap perkara yang baru (dalam agama) sebab segala perkara yang baru adalah bid'ah" (HR. Abu Daud, At tirmidzi dan Ibnu Majah dari sahabat Irbadh Ibnu Saariyah Radhiallahu anhu).
Demikianlah.. Rasulullah shallahu alaihi wasallam telah memberitahukan bahwa perpecahan dan perselisihan akan terjadi pada umat ini. Dan satu-satunya jalan keluar dari semua itu adalah kembali pada petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah.

4. Selalu bersama orang-orang yang bisa memotivasi diri agar tetap teguh
Sifat orang tersebut sebagaimana yang disabdakan Rasulullah shallahu alaihi wasallam : "Sesungguhnya di antara manusia ada orang-orang yang menjadi kunci kunci kebaikan dan penutup segala keburukan. Dan di antara manusia ada orang-orang yang menjadi pintu segala keburukan dan penutup segala kebaikan.Maka berbahagialah orang yang Allah menjadikannya kunci segala kebaikan dan celakalah bagi orang yang Allah menjadikan ditangannyanya kunci segala keburukan." (HR.Ibnu Majah).
Mencari Ulama, orang-orang shaleh atau  para da'i yang sholeh, serta selalu berada diantara mereka memiliki pengaruh yang sangat besar dalam meneguhkan iman.

5. Memupuk akhlak yang dapat menjadi sumber keteguhan
Di antara akhlak yang dapat menjadi sumber keteguhan adalah kesabaran. Dalam shahih Bukhari dan shahih Muslim diriwayatkan bahwa Rasulullah shallahu alaihi wasallam bersabda: "Tidak ada karunia yang paling baik dan luas yang diberikan kepada seseorang melebihi kesabaran". Kesabaran yang paling tinggi nilainya adalah kesabaran yang muncul di awal ujian menimpa. Disamping itu ada juga kesabaran yang tak kalah pentingnya yaitu bersabar untuk tidak kembali pada kebiasaan-kebiasan buruk di masa lalu atau dalam makna sederhana, "sabar dalam ketaatan".

6. Memperbanyak mengingat kematian
Rasulullah Shallahu alaihi wasallam bersabda: "Hendaklah kalian memperbanyak mengingat sesuatu yang akan menghancurkan segala kelezatan (yaitu kematian)". (HR. At Tirmidzi)
Dengan mengingat kematian kita termotivasi untuk mempersembahkan amal terbaik, karena kematian datang kapan saja tanpa mengenal waktu, tak peduli kita siap atau tidak. Kesadaran ini akan membimbing kita untuk sedia setiap saat untuk menjemput kematian dengan amal sholeh.

7. Menjadi hamba-hamba Allah yang bersaudara

Seorang muslim akan kuat bila bersama saudaranya, Rasulullah bahkan menggambarkan kebersamaan mereka seperti bangunan kokoh yang saling menguatkan. Beliau shallahu alaihi wasallam bersabda:  

اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

Orang mukmin bagi mukmin lainnya seperti sebuah bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. (HR: Bukhori  Muslim)

Dalam riwayat Bukhari  terdapat tambahan:

وَشَبَّكَ بَيْنَ أَصَابِعِهِ
.
Kemudian beliau shallallahu alaihi wasallam menggabungkan jari-jari tangan beliau.

Lebih jauh beliau shallallahu alaihi wasallam  menggambarkan:

مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal kasih, sayang dan kecenderungan jiwa (simpati) seperti perumpamaan jasad/tubuh. Jika salah satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuh akan merasakannya, yaitu tidak bisa tidur dan (sakit) demam. (HR. Muslim)
Coba perhatikan peristiwa yang kita alami sehari-hari. Saat kaki tersandung , seluruh bagian tubuh bersimpati dan empati. Otak memerintahkan kaki 'tuk berhenti berjalan, mata berkaca-kaca, lisan membaca istirjâ‘ (innâ lillâhi...), bibir melengkung ke bawah bak busur panah , tangan pun turut serta memegang dan memijit dengan penuh telaten. Hebatnya, semua itu terjadi secara otomatis. Begitulah sunnatullah berjalan.

Agar keakraban itu tetap harmoni, Rasulullah shallallah mengajarkan pada ummatnya rambu-rambu yang harus diperhatikan setiap individu dalam menjalin persaudaraan, beliau bersabda:" Janganlah kalian saling mendengki, saling membenci, saling mengintip rahasia, saling bersaing (pada hal-hal yang negatif), saling mencari keburukan, saling menawar lebih tinggi sehingga menipu pembeli agar membayar lebih tinggi, saling memutuskan hubungan, saling bermusuhan, dan janganlah sebagian kalian menjual di atas penawaran orang lain. Dan jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersaudara sebagaimana yang di perintahkan Allah kepadamu. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain, tidak boleh menganiayanya, tidak boleh menelantarkannya dan tidak boleh menghinanya. Takwa itu ada di sini, takwa itu ada di sini, takwa itu ada disini kata Rasulullah Shallahu alaihi wasallam sambil menunjuk dadanya. Cukuplah merupakan keburukan bagi seseorang apabila ia menghina saudaranya yang muslim. Setiap muslim terhadap muslim yang lainnya adalah haram darahnya, kehormatannya dan hartanya (untuk di rusak dan ditumpahkan). Jauhilah prasangka buruk karna sesungguhnya prasangka buruk adalah sedusta dustanya pembicaraan.Sesungguhnya Allah tidak melihatmu pada bentuk rupa dan hartamu, tetapi Dia melihat hati dan perbuatanmu." (HR.Bukhari, Muslim)

Beliau juga bersabda : "Muslim sejati adalah orang yang dimana muslim lainnya selamat dari gangguan lisan dan tangannya." (HR.Bukhari, Muslim)
Dan sabdanya: "Mencaci orang islam adalah kefasikan dan membunuhnya adalah kekafiran." (HR.Bukhari) dan sabdanya: "Bukan mukmin yang sempurna, yang suka mencemarkan kehormatan, mengutuk, buruk akhlak dan suka berbicara kotor." (HR.Muslim)

8. Berdakwah di Jalan Allah
Jiwa, yang tidak dilatih untuk produktif dalam kebajiakan akan menjadi pasif dan kemudian rusak. Termasuk medan yang paling baik bagi jiwa untuk bergerak adalah dakwah di jalan Allah. Dengan dakwah potensi akan tersalurkan dan sebuah misi akan terlaksana. Dakwah yang kami maksud adalah dakwah dalam arti yang luas. Sebab dakwah tidak melulu di atas mimbar-mimbar masjid atau pada kajian-kajian ilmiah dan majelis-majelis ta'lim. Mengingatkan orang lain tentang kewajibannya sebagai makhluk juga termasuk dakawah. Misalnya seorang atasan mengingatkan kepada bawahannya :" Ayo, waktunya sholat" itu sudah termasuk berdakwah. Jadi, kapan saja ada kesempatan untuk berdakwah, maka jangan menunda hingga kesempatan tersebut hilang.

9. Berdo’a
Merupakan karakter hamba Allah yang beriman adalah senantiasa memanjatkan do'a kepada Allah. Maka mintalah keteguhan kepada Allah dalam do'a. Al Qur'an mengajarkan kita agar memohon keteguhan, sebagaimana dalam firman-Nya : "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau goyahkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk." (QS : Ali Imron ayat :8).  Karena "semua hati anak Adam berada di antara dua jari Ar Rahman.Dia membolak balikkannya sebagaimana yang Dia kehendaki." (HR. Imam Ahmad). Oleh karenanya Rasulullah shallahu alaihi wasallam senantiasa membaca dalam do'anya : " Wahai yang membolak balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamamu."(HR. Tirmidzi)


Pembaca sekalian
Sesungguhnya diantara tanda diterimanya amal sholeh seorang hamba adalah  adanya kontinuitas amal setelah amal sholeh tersebut, adanya perubahan diri dari keadaan yang buruk pada keadaan baik, dan dari keadaan yang baik pada keadaan yang jauh lebih baik. Dan diantara tanda di tolaknya amalan seorang  hamba adalah bila keadaannya setelah beramal jauh lebih buruk dari keadaan sebelumnya. 

Akhirnya, semoga Allah senantiasa mengaruniakan kepada kita nikmat tsabat (keteguhan) dan istiqomah dalam beragama dalam setiap kondisi.  

Semoga badah haji yang kita tunaikan tahun ini dapat memberi pengaruh dalam kehidupan kita di masa yang akan datang.

Amin ..

Wallahu ta’ala a’lam

ACT El-Gharantaly.  Mina, Makkah Al Mukarramah, Rabu Hari tarwiyah 8 Dzul Hijjah 1433 H – 24 Oktober 2012 M .

Disunting kembali dengan beberapa perubahan di Tual King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) pada hari rabu  7 Dzulhijjah 1435 H

Mungkin aku kena Gastritis...

Dari subuh ulu hati terasa sakit, sampai siang sakitnya makin terasa, akhirnya aku tanya temen yang dokter, katanya aku kena Gastritis.

Apa itu Gastritis...?

Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung. Dilihat dari waktu terjadinya, gastritis dibagi menjadi dua:
  • Gastritis akut atau muncul secara mendadak dan cepat reda.
  • Gastritis kronis atau terjadi secara perlahan dan berlangsung lama.
Lambung memiliki sel-sel penghasil asam dan enzim yang berguna untuk mencerna makanan. Untuk melindungi lapisan lambung dari radang atau pengikisan asam, sel-sel tersebut juga sekaligus menghasilkan lapisan “lendir”. Lapisan lendir ini berfungsi melindungi dinding lambung dari iritasi akibat asam yang diproduksi. Gastritis terjadi ketika lapisan lendir tersebut rusak sehingga dinding lambung mulai teriritasi.

Pada sebagian penderita, gejala bisa muncul dan berupa rasa nyeri atau ngilu pada perut bagian atas, mual, muntah, serta kehilangan nafsu makan. Dan pada kasus gastritis yang terbilang parah, yaitu akibat terjadinya pengikisan dan pendarahan pada lapisan lambung. Gejala yang timbul bisa berupa tinja berwarna merah atau hitam dan muntah darah.
Segera lakukan pengobatan jika Anda menderita gastritis karena sebagian besar kondisi ini dapat sembuh dengan cepat setelah diobati. Namun sebaliknya jika gastritis dibiarkan, maka dalam jangka panjang dikhawatirkan akan menimbulkan komplikasi seperti tukak lambung,pendarahan hebat dan kanker lambung.


Hal-hal yang menyebabkan gastritis

Gastritis akut umumnya disebabkan oleh:
  • Makanan yang mengandung kadar asam tinggi (makanan bercuka atau buah-buah-buahan telalu asam).
  • Makanan yang terlalu pedas.
  • Efek samping penggunaan obat-obatan pereda rasa sakit, seperti ibuprofen, aspirin, dan obat anti inflamasi non steroid (OAINS).
Jika dibiarkan, semua kasus gastritis akut bisa berubah menjadi gastritis kronik. Gastritis kronis pada umumnya disebabkan oleh:
  • Infeksi bakteri H. pylori
  • Refluks cairan empedu (arus balik cairan empedu dari usus halus ke lambung)
  • Kondisi yang mendasari, seperti anemia pernisiosa (anemia akibat lambung tidak mampu mencerna vitamin B12)
  • Konsumsi alkohol yang berlebihan.
  • Pemakaian narkoba jenis kokain.

Diagnosis gastritis

Dalam melakukan diagnosis gastritis, hal pertama yang biasanya dilakukan dokter adalah menanyakan pada pasien mengenai gejala yang dirasakannya. Dokter juga akan menanyakan mengenai riwayat kesehatan pasien, misalnya apakah pasien pernah menderita kondisi yang mungkin menjadi penyebab dasar gastritis atau apakah pasien aktif mengonsumsi obat-obatan pereda rasa sakit seperti ibuprofen, aspirin, atau obat anti inflamasi non steroid (OAINS). Dari keterangan-keterangan tersebut, dokter akan menarik kesimpulan awal mengenai kondisi yang sedang dialami oleh pasien.
Karena gastritis merupakan sebuah kondisi dan bukan penyakit, penyebab dasarnya perlu diketahui agar penanganan yang sesuai dapat dilakukan. Untuk mendukung kesimpulan, dokter biasanya juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan fisik seperti:
  • Tes napas, tes darah atau pemeriksaan tinja untuk mendeteksi keberadaan bakteri H. pylori.
  • Tes barium untuk melihat adanya perubahan pada lapisan lambung.
  • Endoskopi, yakni pemeriksaan dengan menggunakan endoskop (alat kecil menyerupai selang yang dilengkapi dengan kamera) yang dimasukkan ke kerongkongan hingga perut. Manfaat pemeriksaan ini adalah untuk memeriksa adanya gangguan dalam sistem pencernaan, termasuk untuk memastikan jika terdapat peradangan atau tukak pada dinding lambung.
  • Biopsi, yaitu pemeriksaan yang sebenarnya masih merupakan bagian dari endoskopi. Jika dokter menemukan adanya radang, sampel jaringan dinding lambung mungkin akan diambil untuk diteliti di laboratorium. Melalui biopsi ini, dokter juga bisa mendeteksi keberadaan bakteri H. pylori.

Pengobatan gastritis

Untuk mengobati gastritis akut yang disebabkan oleh meningkatnya produksi zat asam, Anda dapat menggunakan obat-obatan seperti berikut ini:
  • Obat-obatan penghambat pompa proton (PPP), seperti esomeprazole, lansoprazole, dan omeprazole. PPP mampu menghambat sel-sel penghasil asam yang terdapat pada lapisan lambung. Dengan begitu, kadar asam di dalam lambung bisa turun. Obat ini pada umunya memerlukan resep dari dokter.
  • Obat-obatan antasida, yaitu obat yang mampu menetralkan kandungan asam di dalam lambung. Efek samping obat ini masih tergolong ringan, misalnya diare dan konstipasi. Obat ini dapat dibeli tanpa memerlukan resep dokter.
  • Obat-obatan antihistamin H-2 seperti cimetidine, famotidine, dan ranitidine. Sama seperti penghambat pompa proton, antihistamin H-2 mampu menurunkan kadar asam di dalam saluran pencernaan. Obat ini memerlukan resep dokter.
Untuk mengatasi gastritis akut yang disebabkan oleh jadwal makan yang tidak teratur dan konsumi makanan yang terlalu pedas, Anda bisa lakukan dengan cara menghentikan kedua kebiasaan buruk tersebut. Namun jika gastritis akut Anda disebabkan oleh efek samping obat-obatan pereda rasa sakit yang Anda konsumsi, sebaiknya tanyakan dahulu pada dokter sebelum Anda menghentikannya dan mencari obat alternatif.
Jika gastritis disebabkan oleh infeksi bakteri H. pylori, kombinasi 3 obat akan digunakan untuk mengatasinya, yaitu 2 antibiotik dan 1 PPI. Antibiotik yang umum digunakan adalah clarithromycin, amoxicillin dan metronidazole. Kombinasi obat-obat ini diberikan selama seminggu.

Benar adanya, hal-hal yang menjadi sebab munculnya Gastritis memang sering aku lakukan, seperti makan tak teratur, sering konsumsi makanan pedas dan asam dll, pantes aja ulu hati terasa nyeri dan sedikit mual, mirip saat asam lambung-ku kambuh dua tahun lalu...

Demikian sahabat, semoga artikel ini bermanfaat untuk para pengidap penyakit lambung dan sekitarnya.

Jkt, 10 Okt 2014

~abie sabiella~

Kamis, 09 Oktober 2014

Tip Berangkat Haji DASSSSYAAT...!!!




Anda ingin sekali berangkat pergi haji..
Sementara biayanya belum terbayangkan oleh anda.
Yang lebih menarik lagi, di Negeri ini banyak kejadian - kejadian unik seputar masalah sebab seseorang pergi Haji.

Kita pernah dengar ada tukang bubur naik haji, kita juga lihat tukang pungut barang bekas berangkat haji, terakhir ada tukang becak berangkat haji dan tukang urut bayi yang berangkat Haji...


Allahu Akbar...


Sungguh, Allah akan mudahkan hamba - hambanya yang rindu dan sangat ingin mengunjungi rumah-Nya (Baitullah), dan dengan cara-Nya pula para hamba itu satu persatu DIA panggil.


Sungguh sebuah kebahagiaan yang tak terhingga manakala kita di daulat untuk menjadi tamu Allah, jangankan tamu Allah, kita menjadi tamu raja atau para pejabat tinggi di sebuah negeri saja kita sudah sangat bahagia dan merasa terhormat, apalagi di undang oleh Raja di Raja, yang menciptakan para Raja - Raja itu, tentu luar biasa nikmatnya karunia ini.


Ada cara yang mungkin tak masuk akal, namun justru inilah yang sudah berkali - kali di buktikan oleh para hamba - hamba yang telah terlaksana mimpi indahnya itu, mengunjungi Baitullah makkah al mukaramah dan kota Nabi Madinah al munawarah.


Ada langkah - langkah kongkret yang wajib anda tempuh sebagai bukti kesungguhan anda ingin berkunjung ke Baitullah, baik Umrah terlebih Haji.


Pertama, adalah Niat, segala sesuatu bergantung pada niatnya. 

Sebagaimana sabda Nabi Shalallahualaihi wassalam;
 
ٍعَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ


Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

Kuatkan niat anda untuk menunaikan Ibadah Haji dan jaga niat itu sehingga menguatkan keyakinan anda bahwa anda pasti berangkat Haji.


kedua, langkah kongkret setelah niat adalah, melakukan upaya yang berhubungan dengan bekal haji, dalam hal ini soal financial. Pergilah anda ke bank, kemudian buka rekening, akadkan bahwa dana ini hanya untuk Haji, yaa hanya untuk kepentingan pergi Haji.


Ketiga, Berdoa..., 

Ya Allah...
Hamba ingin sekali berkunjung ke rumah-MU,
Hamba ingin menunaikan Ibadah Haji, 
Hamba ingin Mabit di Mina,
hamba ingin wukuf di Arofah, 
hamba ingin mabit di Muzdalifa, dan melontar jamroh ula, wustha dan aqobah.

Ya Robb...

Hamba ingin berlama - lama bersujud di ka'bah-Mu,
Hamba ingin berdoa di Multazam-Mu,
Hamba ingin tawaf, sa'i dan bermunajad setiap saat di tempat yang Engkau ijabah itu.

Ya Rahman...

Hamba ingin berziarah ke kota Nabi-Mu, kota yang konon sangat menyenangkan dan menentramkan hati, hamba ingin kesana ya Robbi...

Ya Razzaq...

Kesungguhan hamba  telah hamba buktikan,
hamba kumpulkan uang, walau hanya sedikit sisa kebutuhan hamba dan keluarga hamba,
Engkau tambahi ya Robb...
hamba tidak tahu darimana harus menambahkannya, yang hamba tahu Engkau Maha kaya...

Ya Allah,

Ya Robbul Izzah...
Hamba serahkan ini semua kepada-Mu,
Tamu-Mu adalah orang - orang yang Kau kehendaki, dan hamba berharap, hamba ada di barisan orang - orang yang Engkau panggil untuk Kau jadikan tamu Istimewa-Mu di bulan Haji mendatang.

Jiwa ini telah terbelasah oleh beratnya rindu. rindu di banggakan oleh-Mu di padang Arafah, di sembilang Dzulhijjah.


Dan, yang ke empat adalah, kerja keras. Jadikan motivasi haji ini menjadi spirit dalam aktifitas anda sehingga anda selalu bersemangat dalam mencari mukafa'ah, dan dengan izin-Nya seiring dengan berjalannya waktu anda akan menjadi orang - orang yang Allah mampukan untuk pergi menunaikan ibadah Haji. Insya Allah...


Dan sesungguhnya Haji ataupun umrah dapat menghilangkan kemiskinan dan kefakiran serta menghapus dosa - dosa.


Maka berniat sangat, ingin menunaikan Ibadah Haji adalah sebuah amalan yang luar biasa Agungnya, anda akan di hindarkan dari kemiskinan dan sekaligus di ampunkan dosa - dosa dan anda di masukan ke surga.


Dari Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga.” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)

Dalam hadits lain, dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)


Ibadah mulia ini pun dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat baik tatkala beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup atau pun ketika sudah tiada. Ini pun menunjukkan kemuliaan ibadah tersebut.


Mari, mulai sekarang lebih giat lagi, lebih bersungguh - sungguh lagi untuk mempersiapkan perjalanan yang sangat teridamkan itu, berziarah ke tanah haram, berumrah ataupun berhaji.


Demikian tip singkat ini, semoga bermanfaat untuk anda yang belum berhaji dan bagi yang sudah berhaji akan lebih giat lagi untuk bisa ke Baitullah kembali dengan ber-Umrah ataupun berhaji kembali.


Semoga niat kita di dengar dan di Ijabah Allah tabaraka wata'ala...


14 Dzulhijjah 1435 H


~Abie Sabiella~