Rabu, 20 September 2017

::: RESOLUSI 1439 H :::





Malam ini adalah malam awal di tahun 1439 H, tak berlebihan kiranya pada diri setiap mukmin merenung sejenak tentang apa saja yang telah di perbuat selama setahun berlalu.


Kita ingat kembali kejadian-kejadian yang telah lewat, jika ada hal yang baik yang pernah kita lakukan, maka kita coba untuk meningkatkan kembali di tahun yang akan datang, dan jika ada banyak hal yang pernah kita kerjakan, namun semuanya itu justru hal – hal yang tak di ridhoi Allah, maka di tahun mendatang jangan sampai kita ulang kembali. Kita bertaubat dan memohon ampun kepada Allah atas kekhilafan selama ini.

Usia manusia memang tak ada yang tahu kapan waktunya usai, namun pergantian masa ini mengingatkanku akan semua salah dan dosa, dan itu semakin nyata tatkala aku teringat pula akan kematian.

Ya, kematian seringkali mengingatkan kita pada kampung akhirat, namun gemerlapnya dunia kerap kali melenakan kita dan lagi lagi kita lupa lagi akan kematian yang berimbas pada lupanya kita akan kampung akhirat, yang klimaksnya kita jadi lupa mempersiapkan bekal.

Setiap Insan, pasti ingin berusaha untuk selalu menjadi lebih baik, untuk selalu dan terus belajar dan memperbaiki diri dalam beramal, tak terkecuali aku, dan sahabat semua pastinya.

Dan untuk tau seberapa jauh peningkatan ketaqwaan kita sebagai hamba Allah, kita harus menoleh kebelakang, melihat apa saja yang telah kita lakukan selama ini, adakah mengalami peningkatan, stag atau malah menurun…

Sekedar mengingatkan, malam ini adalah awal kehidupan kita di tahun 1439 Hijriyah. Semoga kita bisa banyak mengambil hikmah dari perjalanan hijrah itu. Hijrah dari yang tidak bergerak menuju ke yang bergerak, dari yang tak hidup menjadi hidup. dari yang tak berarti menjadi berarti, dari yang tak manfaat menjadi manfaat, dari yang sia-sia menjadi berharga dan dari syirik menjadi tauhid.

Tak perlu pawai keliling kota untuk memperingati Tahun Baru Islam. Tanpa hingar bingar liputan media dan tanpa sambutan pesta diskon supermarket seperti menyambut Tahun Baru Masehi…

Mari merenung, bermuhasabah, berintropeksi diri, smoga di tahun kedepan kita semua menjadi hamba yang lebih bertaqwa…

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Hasyr: 18).

Tebet, 1 Muharram 1439

aBii

Selasa, 05 September 2017

TAKDIR YANG KAU BERI part 2




Takdir yang KAU beri menguji hatiku, 
Amat terasa menyesakan Kehilangan ini... 

Tangis yang KAU beri Membuka mataku, 
Bahwa Cinta yang sebenar-benar cinta adalah cinta yang hanya kepada-MU
Dan dengan asbab kehilangan ini, ku mampu mendekat kembali kepadaMu...

Belajar menerima semuanya dengan mengubah luka menjadi doa. 
Didalamnya ada kata-kata kepasrahan yang menguatkan, menyadarkan relung hati yang terdalam, mengobati luka, menghapus kesedihan dan airmata.

Hidup terlalu melelahkan untuk selalu bertanya mengapa dan kenapa? Karena semua hal yang terjadi dalam hidup, tak terlepas dari dua keadaan ini, Suka atau duka...

Pahit ataupun bahagia, 
Sesuai harap atau sebaliknya...
Semua pasti terjadi karena izinNya. 
Dan Itulah yang dinamakan Takdir...

Satu-satunya pilihan yang bisa kita ambil jika hati kita ingin tenang dan bahagia adalah: Menerima semuanya, atau istilah yang aku kenal dengan sebutan berdamai dengan takdir...

Memaafkan atas segala yang pernah terjadi, yang pernah menyakiti. 
Ikhlaskan sesuatu yang menyesakkan hati, tanpa sakit hati.
Lepaskan dengan penuh kesadaran, bahwa itu memang sesuatu yang belum waktunya Allah amanahkan untukmu dan untukku...


Biarkan semua episode yang telah terjadi menjadi hikmah, kita mengambil ibrohnya, untuk bekal di hari ini dan esok. Kedepan hati kita akan belajar untuk berharap hanya kepadaNya. Berusaha terus memperbaiki diri, memantaskan diri dengan terus menjaga niat hanya karena-Nya. 

Senantiasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan OlehNya, Bahwa dalam setiap episode peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, ada Allah yang selalu menemani kita, dan melibatkan-Nya dalam setiap apapun aktifitas kita adalah sebuah keharusan.

Semoga kita menjadi pribadi yang lebih kuat, kuat dalam berkeyakinan pada Allah, dan kuat dalam menerima ujian dari-Nya.


Semoga pula kita menjadi pribadi yang slalu berprasangka baik, yang bertumpu dan bersandar hanya kepada-Nya.

Bisa dirasakan..? 

Semoga Allah berikan yang terbaik untuk langkah - langkah kita kedepan...

Senja, setelah semalam teringat dirimu,
Kota macet, 5/9/2017

Abii