Selasa, 05 September 2017

TAKDIR YANG KAU BERI part 2




Takdir yang KAU beri menguji hatiku, 
Amat terasa menyesakan Kehilangan ini... 

Tangis yang KAU beri Membuka mataku, 
Bahwa Cinta yang sebenar-benar cinta adalah cinta yang hanya kepada-MU
Dan dengan asbab kehilangan ini, ku mampu mendekat kembali kepadaMu...

Belajar menerima semuanya dengan mengubah luka menjadi doa. 
Didalamnya ada kata-kata kepasrahan yang menguatkan, menyadarkan relung hati yang terdalam, mengobati luka, menghapus kesedihan dan airmata.

Hidup terlalu melelahkan untuk selalu bertanya mengapa dan kenapa? Karena semua hal yang terjadi dalam hidup, tak terlepas dari dua keadaan ini, Suka atau duka...

Pahit ataupun bahagia, 
Sesuai harap atau sebaliknya...
Semua pasti terjadi karena izinNya. 
Dan Itulah yang dinamakan Takdir...

Satu-satunya pilihan yang bisa kita ambil jika hati kita ingin tenang dan bahagia adalah: Menerima semuanya, atau istilah yang aku kenal dengan sebutan berdamai dengan takdir...

Memaafkan atas segala yang pernah terjadi, yang pernah menyakiti. 
Ikhlaskan sesuatu yang menyesakkan hati, tanpa sakit hati.
Lepaskan dengan penuh kesadaran, bahwa itu memang sesuatu yang belum waktunya Allah amanahkan untukmu dan untukku...


Biarkan semua episode yang telah terjadi menjadi hikmah, kita mengambil ibrohnya, untuk bekal di hari ini dan esok. Kedepan hati kita akan belajar untuk berharap hanya kepadaNya. Berusaha terus memperbaiki diri, memantaskan diri dengan terus menjaga niat hanya karena-Nya. 

Senantiasa bersyukur atas kesempatan yang diberikan OlehNya, Bahwa dalam setiap episode peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, ada Allah yang selalu menemani kita, dan melibatkan-Nya dalam setiap apapun aktifitas kita adalah sebuah keharusan.

Semoga kita menjadi pribadi yang lebih kuat, kuat dalam berkeyakinan pada Allah, dan kuat dalam menerima ujian dari-Nya.


Semoga pula kita menjadi pribadi yang slalu berprasangka baik, yang bertumpu dan bersandar hanya kepada-Nya.

Bisa dirasakan..? 

Semoga Allah berikan yang terbaik untuk langkah - langkah kita kedepan...

Senja, setelah semalam teringat dirimu,
Kota macet, 5/9/2017

Abii





Tidak ada komentar:

Posting Komentar