Cinta ..., kau adalah Ruh misterius yang slau menghantui dan membayangi sepi dan gersangnya jiwaku. Ia senandungkan kidung-kidung surgawi didepan Mimbar Sang Pencipta saat aku bersimpuh dengan jiwa lemahku.
Kututup kedua telingaku dan kupejamkan mataku, bayangan tentang keindahan dan alunan irama alam terus membayang dan terngiang di setiap gerak dan desah nafasku bahkan hadir dalam setiap mimpi-mimpiku.
Kucoba untuk berlari dan berteriak:
“Ya Robbi..., Jika cinta adalah ketertawanan, maka, tawanlah aku dengan cinta-Mu hingga tak ada lagi yang mampu menawanku.
„Ya Aziz..., Jika cinta adalah pengorbanan, tumbuhkan niat dari semua pengorbananku semata – mata tulus untuk-Mu.
„ Ya Rahim..., Jika sayang adalah sesuatu yang mempesona, Ikatlah aku dengan pesonaMu, agar damai senantiasa ku rasakan saat terucap syukurku atas segaka nikmat dariMu.
“Ya Rahman..., Andai rindu adalah rasa sakit yang tak menemukan muaranya, penuhilah rasa sakitku tuk menggapai rinduku pada-Mu. Dan jadikan kematianku sebagai muara pertemuanku dengan-Mu.
„Ya Allah.., Jika Kasih adalah kebahagiaan yang tiada bertepi, tumbuhkanlah kebahagiaan dalam hidupku di saat ku persembahkan sesuatu untuk-Mu.
Hatiku hanya cukup satu Cinta, Bila tak bisa ku mencintai-Mu, kemana kusembunyikan wajahku, Bila jumpa dengan-Mu ya Rabbku...”
Dengan sisa asa yang ada kucoba untuk terus berlari hingga tak mampu lagi kulangkahkan kedua kakiku dan tersungkur diantara pasir gurun nan panas. Kucoba merintih pada-Mu “berilah aku seteguk anggur dari anggur surgawiMu”, “berilah aku setetes air dari Telaga Kautsar-Mu”.
Ditengah kegamangan jiwa ini, terngiang bisikan lembut di telingaku, “akulah Cinta yang kan membawa cintamu pada Robb-mu, akulah Kerinduan yang kan membawa rindumu pada Kekasih sejatimu,
Duhai Jiwa yang gundah..., jangan pernah engkau berputus asa..., karena hanya membuat semakin lemah jiwamu...
Bangkitlah..., Bangunlah...
Mentari pagi esok, menanti senyum ceriamu...
@bie Sabiella
Jkt, 11 Jan 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar