Sabtu, 23 Februari 2013

~ Jika Umar Tidak Melihat Kita, Tuhan Umar yang Melihat Kita ~


Di suatu malam, dimana kebiasaan Amirul mukminin berkeliling dari satu rumah ke rumah berikutnya, sengaja beliau lakukan untuk mendengar keluhan rakyatnya dalam kepemimpinannya, sampailah beliau disebuah rumah, dimana Umar radhiallahu 'anhu mendengar suara dua wanita berbincang dari dalam rumah tempat mereka istirahat.

" Campurkanlah susu itu dengan air," kata sang ibu.
" Khalifah Umar melarang susu campuran. Apakah ibu tak mendengar dia melarang perbuatan itu/" ujar sang anak.


" Umar tidak melarang kita. ia tidak mungkin mengetahui perbuatan kita malam ini!" jawab sang ibu.
" Wahai Ibu, seandainya Umar tidak melihat kita, tapi Tuhan umar melihat kita. Demi Allah, saya tidak mau melakukannya. Allah juga melarang perbuatan itu!"

Umar terkejut. Kata-kata gadis itu membuatnya senang.
Umar pun memanggil Ashim, putranya yang sudah siap menikah. Setelah menceritakan apa yang didengarnya, umar berucap kepada anaknya, " Wahai anakku, pergilah dan nikahilah dia. Semoga ia melahirkan anak saleh yang menjadi pemimpin."

Ashim kemudian menikahi gadis miskin yang salehah itu. Nama gadis itu Ummu Ammarah. Dari pernikahannya itu lahir putri mereka, Laila, yang sering disebut sebagai Ummu Ashim. Ummu Ashim kemudian menikah dengan Abdul Aziz bin Marwan dan melahirkan Umar bin Abdul Aziz, seorang khalifah yang dikenal sederhana lagi bertakwa.

Hikmah:
Kita bisa mencontoh keadilan Khalifah Umar bin Khattab. Allah Maha Melihat apa yang diperbuat oleh manusia, walaupun suatu amal tidak dilihat oleh pemimpinnya. Kejujuran akan meninggikan derajat pelakunya. banyak orang-orang yang tidak dikenal, tapi Allah sangat mengenalnya karena kebaikannya.

Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah ini dan mengamalkan dalam kehidupan kita.

_________________________________________
Untuk kisah-kisah lainnya dapat dibaca pada buku dengan judul
*50 Cerita Islami Terbaik untuk Anak. :::Best Seller:::
Buku Islami Terbaik -Islamic Book Fair Award-
Kategori Non Fiksi Anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar