Rabu, 25 Mei 2016

MUSKIL- LAH DOA




Barangkali sesuatu ditunda karena hendak disempurnakan,
di batalkan karena hendak di ganti yang utama,
atau ditolak karena hendak diganti dengan yang lebih baik.

Setiap upaya kesungguhan untuk mendapatkan ridha-NYA, pasti akan menuai ujian dimana-mana, bagaimanapun bentuknya.

Tugas kita bukan menghindar atau mencari-cari alasan,
namun menguatkan kesabaran.

Merelakan bukan berarti menyerah tapi lebih kepada menyadari dan menerima bahwa ada hal yang tidak bisa dipaksakan. 

Kebeningan hati adalah awal gegap gempitanya kebaikan,
Berdamai dengan nurani meski dalam sunyi..., sendiri...


Allah memang tidak selalu menjawab doa kita menurut keinginan kita, tetapi jika kita tulus, ikhlas dalam berdoa, Dia akan mengambil keinginan kita yang bertentangan dengan kehendakNya, kemudian Dia memberikan sesuatu yang lebih kita butuhkan.  Masalah terbesar dari doa adalah bagaimana membiarkannya mengangkasa dan menyerahkan kepada-NYA, atas jawaban dengan cara-Nya…

وَعَسَىٰٓ أَن تَكْرَهُوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ خَيْرٌۭ لَّكُمْ ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّوا۟ شَيْـًۭٔا وَهُوَ شَرٌّۭ لَّكُمْ ۗ وَٱللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ

... Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. (QS.Al-Baqarah:216)

tebet city, 25/05/2016

~wide & abie~

1 komentar: