Senin, 27 Januari 2014

Spesies “Cabe – Cabean”

Di Indonesia yang kaya akan kata slangnya, sewaktu menjelang tahun 2014 sampai sekarang, ada yang lagi nge-hits banget lho selain Farhat Abas. 

Setelah "spesies" narsis, alay, jablay, dan lebay, muncul lagi nih satu yang baru. Hebatnya, "spesies baru" yang disinyalir hasil perkawinan silang Alay dan Narsis ini bisa menyaingi sensasinya Om Farhat. 

Heboh dan menjadi tren mutakhir di kalangan remaja saat ini. Namanya, Cabe-cabean.

Istilah terbaru ini tidak jelas siapa yang mempopulerkannya dan juga apa pengertian resmi dan baku dari "spesies" ini. Istilah cabe-cabean tiba-tiba saja menyebar secara virtual dan dikenal karena dianggap mencerminkan sejumlah remaja sekarang. Umumnya, cabe-cabean ini digunakan untuk menggambarkan gadis belia yang biasanya berperawakan seksi, berprilaku serba nyeleneh, dan identik dengan keluyuran malam hari, dunia balap liar, dan tempat hiburan malam.

Sebenarnya kata 'cabe' di sini merupakan singkatan dari 'cewek alay bisa ehem'. Gadis cabe-cabean ini sering dikaitkan dengan cewek ABG usia SMP sampai SMA yang biasanya terlibat dalam sebuah balapan liar. Mereka sih tidak ikut dalam balap liar itu, tapi kehadiran mereka di sana terkadang justru dijadikan sebagai bahan taruhan. Cabe-cabean yang sering nongkrong di arena balap liar, biasanya memiliki beberapa motif, ada yang ingin mencari cowok kerenplus motor kerennya, ada yang cuma sebagai hiburan, adapula yang memang suka dan tertarik dengan balap liar.

Istilah cabe-cabean sendiri pertama kali muncul di Jakarta, yang akhirnya berkembang dan menyebar ke berbagai daerah. Tempat nongkrong cabe-cabean ini sendiri juga berkembang. Tidak melulu di arena balap liar saja, tapi juga bisa di bengkel-bengkel motor modifikasi, atau di tempat-tempat nongkrong yang lagi hits.

Kelakuan para cabe-cabean ini sebenarnya sudah membuat prihatin masyarakat karena para gadis belia yang seharusnya memperhatikan sekolah dan belajar dengan baik malah memaksakan tren yang tak patut. Dan mereka harus segera diselamatkan. Sampai-sampairapper muda bernama Young Lex (21 tahun) menggugah tentang kategori cabe-cabean di situs Youtube.

Ada 10 ciri yang masuk sebagai kategori cabe-cabean. Yaitu memakai behel untuk bergaya, malam Minggu memakai make up, boncengan motor bertiga atau bahkan berempat plus suka kebut-kebutan, segala sesuatu harus update dan kalau ke sekolah memakai rok di atas perut, punya 3B (Behel, Blackberry, Black Menthol a.k.a mereka ngerokok), sering teriak cabe seperti maling teriak maling, dandan pake dress juga high heels tapi perginya ke pasar malam, kalau pacaran di jembatan atau fly over, tidak terima keadaan jadi suka pakai efek kamera 360, yang terakhir sih memakai baju ketat plus celana pendek saat naik motor.

Young Lex sendiri memelopori adanya #prayforCABECABEan di Twitter. Versinya, cabe-cabean merupakan sesuatu yang sangat fenomenal.

Source: Koran Minggu Pagi No 41 TH 66 Minggu II Januari 2014 (dengan sedikit banyak perubahan) (Azka)

Catatan Admin;

Munculnya fenomena seperti ini tidak lepas dari kurang kontrolnya orang tua terhadap anak – anaknya, mereka di biarkan bergaul secara bebas tanpa ada norma atau aturan yang mereka takuti.
Kesalahan berawal dari pola asuh di dalam keluarga, kemudian berlanjut pemilihan sekolah (tempat pendidikan) yang salah dan di tempat inilah mereka akan mengenal lingkungan yang lebih luas lagi, membentuk geng – geng dan sekaligus tempat tongkrongannya.

Salah asuh di dalam rumah

Kita ketahui bersama, rumah adalah tempat pertama seorang anak menemukan lingkungannya, apa yang ia lihat di dalam rumah, kemungkinan besar hal seperti itulah yang akan ia contah dan di lakukannya.

Sebagai orang tua tidak cukup hanya memberikan biaya hidup anak – anaknya  seperti  makan, minum, pakaian dll. Ada hal yang penting yang harus di berikan kepada anak sejak dini, ketika seorang ana sudah mampu menerima respon terhadap apa yang di lihat dan di rasakannya. Hal penting tersebut tidak lain adalah pembentukan karakter pada diri seorang anak, karakter seperti apa yang akan kita bentuk terhadap anak – anak kita bergantung apa yang kita teladankan, kita contohkan terhadap mereka.

Munculnya Spesies “Cabe – Cabean” tidak lepas dari ketidak adanya contoh atau figure yang mampu di tiru oleh seorang anak yang berawal dari dalam rumahnya, atau justru figure yang ada di rumah sudah rusak pula, sehingga anak tinggal mengikuti arus yang ada saja, Na’udzubillah…

Apa yang mesti kita lakukan…? Sementara trend Cabe – Cabean sudah berjalan dan tidak sampai di situ, trend ini akan terus menyebar ke penjuru Nusantara ini akibat peran media social.

Solusinya adalah, mari jangan mencari solusi di luaran sana tapi buka al Qur’an, Apa ada solusi yang di tawarkan Al Qur’an…?

Coba simak ayat berikut;


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrim: 6)
Sebuah seruan dari Dzat Yang Maha Agung kepada orang-orang yang beriman, berisi perintah dan peringatan berikut kabar tentang bahaya besar yang mengancam. Seruan ini ditujukan kepada insan beriman, karena hanya mereka yang mau mencurahkan pendengaran kepada ajakan Allah Subhanahu wa Ta’ala, berpegang dengan perintah-Nya dan mengambil manfaat dari ucapan-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan mereka agar menyiapkan tameng untuk diri mereka sendiri dan untuk keluarga mereka guna menangkal bahaya yang ada di hadapan mereka serta kebinasaan di jalan mereka. Bahaya yang mengerikan itu adalah api yang sangat besar, tidak sama dengan api yang biasa kita kenal, yang dapat dinyalakan dengan kayu bakar dan dipadamkan oleh air. Api neraka ini bahan bakarnya adalah tubuh-tubuh manusia dan batu-batu. Ia berbeda sama sekali dengan api di dunia. Bila orang terbakar dengan api dunia, ia pun meninggal berpisah dengan kehidupan dan tidak lagi merasakan sakitnya pembakaran tersebut. Beda halnya bila seseorang dibakar dengan api neraka, na’udzubillah. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنَاهُمْ سَعِيرًا
Setiap kali nyala api Jahannam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka.” (Al-Isra’: 97)

 

Duhai orang tua, perhatikanlah ahli – ahlimu (Istri dan anak – anakmu), tidakkah engkau takut dengan ancaman Allah yang sangat Dasyat ini…?

Jika peringatan ayat Allah ini tidak mampu menggerakkan hatimu untuk lebih memperhatikan anak – anakmu, lantas peringatan seperti apalagi…???


Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْؤُوْلٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang apa yang dipimpinnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma)

Jakarta, 28 Jan 2014


Abie Sabiella

1 komentar: