Rabu, 08 Maret 2017

TERUNTUK DIRIKU...



Disadari atau tidak, ketika kita terjatuh, kita merasa banyak hal dalam kehidupan ini yang seolah bersekongkol untuk turut menjatuhkan diri kita. 

Tapi Ingatlah bahwa masih ada satu pribadi yang menunggumu dengan teriakan semangat menggebu...,

Maka, teruntuk diriku, berbahagialah...
Teruntuk diriku yang telah kehilangan semangat, bersemangatlah kembali...
Hei, ingatkah kamu bahwa kita pernah berjanji untuk selalu menemukan kembali semangat itu ketika cobaan hidup terasa berat dan menghalangi pandangan mata ?

Ingatlah, masih ada sedikit harapan yang masih aku simpan dalam ingatanku ketika hari pertama kita bersama melangkah.


Kita saling berucap di depan cermin mengingatkan bahwa “kegagalan itu pasti akan terjadi, tapi kegagalan tidak akan membuatmu terpuruk, maka bangkitlah...!!!
"Karena kekalahan sejatinya terjadi ketika kau gagal, jatuh namun berhenti untuk berusaha dan tak mau bangkit”.

Ketahuilah duhai diriku, bahwa masih ada sisi terang yang selalu memberi cahaya ketika kegelapan hampiri hidupmu,

Asal satu hal, jangan hilangkan semangatmu...
Ayo, bangkit dan tuntun dirimu kembali pada semangat itu.
Ketika hati kecilmu bertanya kemana kau akan pergi, maka katakanlah bahwa diriku sedang menunggumu...

Kau sejatinya adalah semangatku...
Teruntuk diriku yang kehilangan kepercayaan diri,
Hei, apa kabar hati yang terluka oleh sebuah tirani dan pengharapan yang berujung pada penolakan...

Kau tau, ketika kau menjatuhkan air mata dan menangis dalam selimut yang menyelimutimu semalam, yang terasa lebih dingin dari biasanya, aku bersedih...
Aku menyaksikan sosok diriku yang terluka dengan parah oleh sebuah pertemuan yang dari sedari awal sudah ku ingatkan untuk lebih berhati hati...

Entah bagaimana cara dunia mendifinisikan cinta, namun aku mendifinisikannya dengan sebuah jawaban penantian. 

Kau tau, memang kita dari awal menunggu sosok yang seperti itu, sosok yang begitu meneduhkan, pribadi yang penuh kasih, yang begitu pengertian, yang sederhana namun tetap anggun...

Hei, diri...,
Yang belum bisa untuk memulihkan lukamu sendiri ?
ketahuilah.., air matamu tak jatuh sia sia...,dia itu pantas, karena dia begitu jujur tak ingin perasaanmu terluka...

Hei diriku,
Bila kau ingin menunggunya, maka lepaskanlah dia saat ini.
Dia akan kembali padamu ketika hatinya telah siap.
Dan mungkin ketika hatinya telah siap, dia kembali namun bukan untuk dirimu yang dipilih olehnya, maka yakinlah bahwa Allah adalah yang terbaik atas segala putusanNya tentang takdir hamba-Nya.

Mungkin bahumu tidak terlalu kokoh untuknya,
Tapi jangan putus asa duhai diri, tetap siapkan bahumu lebih kuat lagi, yang lebih kokoh untuk bisa menopangnya jika takdir-Nya berpihak padamu, fokuskan mata yang lebih tajam untuk melihat jalan masa depan kalian, hati yang penuh kasih untuk mengobati setiap sudut hatimu yang terluka.

Ingat...!!! Imam yang sejati adalah ia yang selalu mendekatkan dirinya di hadapan Robbnya...

Ingatlah duhai diriku, bahwa setiap pertemuan yang terjadi pasti akan ada akhir, namun tidak ada pertemuan yang buruk, setiap pertemuan mengajarkanmu pelajaran yang berbeda, dan setiap perpisahan membuatmu menjadi pribadi yang lebih kuat, lebih kokoh dan lebih tangguh...

Berbahagialah diriku, karena ku tau kau tidak selemah ini. Kita berjuang bersama entah dalam penantian dirinya kembali atau menunggu orang lain dari Robb yang Maha baik...

Oke diriku ? berbahagialah...

Lanjutkan Hijrahmu...
Walau aku tau lukamu masih belum 100 % terpulihkan.
Percayalah, karena sesungguhnya orang-orang yang membuat hatimu luka itu, sejatinya adalah orang-orang yang bakal mencintaimu, menyayangimu, membelamu dan setia padamu di masa yang akan datang, In shaa Allah...

Duhai diri,
Yuk, kita sama sama mengepalkan tangan dan memukul dada selama beberapa waktu kedepan,

Kita sama sama menghapus air mata yang jatuh tanpa banyak kata...
Ya, tanpa banyak orang yang tau, kita terluka untuk waktu yang lama. Tapi diam diam juga kita berdoa untuk kebagiaan mereka.

Hei diri, kita masih waras khaaan... ? jadi tolong...!!! Ingat... Sudah saatnya kita lepaskan kenangan pahit dan kenangan manis akan kisah masa lalu itu.

Waktu tak akan pernah bisa menyembuhkan luka ini, namun aku percaya bahwa ketika Allah aku jadikan satu satunya tempat sandaran, Dia akan menyembuhkan luka ini dengan cara-Nya dan dengan waktuNya sendiri.

Maka percayalah diriku. Kita akan berbahagia. Bukankah saat ini pun Allah memperhatikan kita dengan tersenyum ? 

Ingatlah ketika kau lemah, kau harus bangkit karena begitu banyak hal yang belum kau lakukan, belum kau capai, belum kau lihat.

Ingatkan dirimu setiap kali rasa malas menghasutmu ketika saat harus focus mengejar cita dan harapan...

Hei diriku, teriakkkan dengan kencang ke dalam dirimu sendiri setiap kali dunia mengguncangkan prinsipmu bahwa kau tidak akan menjadi sama dengan Dunia ini...
Kau berbeda, kau unik, yach KITA. Karena diriku yang kutahu memiliki integritas tinggi — pertahankanlah.

Jangan biarkan Dunia membentukmu menjadi pribadi yang menghalalkan segala cara untuk mencapai sukses dalam kaca mata Dunia...

Bukankah cara-Nya lebih menenangkan hati,

Bukankah Robb kita mengajarkan kita supaya mengikut jalan – Nya ? tetaplah kuat diriku...!!!

Semangaaaattt...

Hijrah tak akan pernah usai...
@kemangsari City, 9 Maret 2017
al fakir,
abie sabiella

1 komentar: